6 Makanan Yang Meningkatkan Atau Mengurangi Risiko Terkena Kanker

6 Makanan Yang Meningkatkan Atau Mengurangi Risiko Terkena Kanker

JIKA ANDA PERCAYA BAHWA KANKER ADALAH PENYAKIT YANG MENYERANG ENTAH DARI MANA DENGAN SULIT DI KONTROL UNTUK MENCEGAHNYA, ANDA KELIRU.

Sebagian besar kasus kanker dianggap dapat dicegah dengan nutrisi positif dan pilihan gaya hidup.

Enam pedoman gizi baru untuk pencegahan kanker yang diterbitkan pekan lalu dalam Journal of American College of Nutrition memperkuat beberapa pemikiran tesebut, tetapi juga memunculkan beberapa tambahan saran.

Kanker adalah pembunuh besar warga Indonesia, dan bertanggung jawab atas 30% dari semua kematian setiap tahun.

Lima kasus kanker yang menyebabkan kematian terbesar adalah kanker prostat, kanker usus, kanker payudara, kanker melanoma dan kanker paru-paru.

Merokok adalah penyebab kanker paru-paru, tetapi makanan, olahraga dan pilihan gaya hiduplah yang secara besar berpengaruh terhadap peningkatan risiko terkena kanker.

Lalu apakah yang pedoman pencegahan kanker terbaru ini sarankan untuk kita?

Dan harus seberapa besar perhatian kita?

KONSUMSILAH BANYAK BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN

Sayangnya, tidak ada satu makanan yang dapat mencegah kanker; melainkan kombinasi dari berbagai makanan lah yang dapat memberikan manfaat besar.

Mengapa buah dan sayuran sangat baik?

Karena hal-hal berikut: antioksidan, serat, fitokimia dan mengatur berat badan.

Satu kelompok sayuran yang harus Anda konsumsi adalah sayuran berwarna hijau gelap seperti: brokoli, bayam, daun selada dan kale – makanan kaya nutrisi yang bermanfaat.

BATASI ATAU HINDARI ALKOHOL

Ketika berbicara tentang alkohol, lupakan pernyataan bahwa minuman beralkohol baik bagi jantung Anda.

Alkohol erat kaitannya dengan kanker mulut, kerongkongan, payudara, usus, dan hati; semakin sering Anda minum, semakin besar risikonya.

Alkohol melalui konversi ke asetaldehida dapat langsung merusak sel DNA.

Hal ini juga dapat merusak hati, meningkatkan pelarutan bahan kimia penyebab kanker lainnya, meningkatkan tingkat estrogen, dan menurunkan tingkat beberapa nutrisi yang bermanfaat seperti folat.

Meskipun begitu, hal ini perlu diimbangi dengan gaya hidup dan kenikmatan.

Ada banyak hal positif lain yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko kanker tanpa berhenti meminum minuman favorit Anda sekaligus.

HINDARI DAGING MERAH DAN HASIL OLAHAN

Saran untuk menghindari daging olahan didukung oleh bukti.

Hal ini disepakati oleh organisasi pencegahan terbesar, World Cancer Research Fund (WCRF), yang memberikan bukti bahwa adanya kaitan antara daging merah dan kanker kolorektal.

Meski begitu, para pecinta daging tidak akan terlalu kecewa.

WCRF menyarankan untuk mengkonsumsi daging merah kurang dari 500g dalam satu minggu.

Ikan dan daging ayam merupakan alternatif yang baik jika tidak memakan daging dalam satu hari terlalu berlebihan untuk Anda.

Selain itu, disarankan pula untuk menghindari daging yang terlalu lama dimasak; terutama yang dipanggang dan digoreng.

Ketika daging, ayam atau ikan dimasak terlalu lama dengan temperatur yang tinggi, reaksi alami dalam daging-daging tersebut dapat menghasilkan amina heterosiklik (HCA).

HCA dianggap sebagai penyebab kanker payudara, paru-paru, usus besar, lambung dan prostat.

PEREMPUAN: KONSUMSI MAKANAN MENGANDUNG KEDELAI UNTUK MENGURANGI RISIKO KANKER PAYUDARA

Ini merupakan rekomendasi yang mengejutkan, lebih dari itu saat WCRF melihat buktinya, mereka membuatnya menjadi bukti tingkat “terbatas”.

Kedelai mengandung kelas phytochemical yang disebut isoflavon yang memiliki struktur kimia mirip dengan estrogen.

Isoflavon ini diperkirakan dapat menghambat sebagian estrogen alami wanita itu sendiri dalam merangsang pertumbuhan sel. Setidaknya, itu merupakan teorinya.

Makanan mengandung kedelai adalah bagian dari diet vegetarian dan disarankan untuk memilih makanan mengandung kedelai yang alami seperti edamame, tempe, atau tahu, dan dalam suplemen kedelai dapat ditemukan protein konsentrat.

Perempuan yang sedang dirawat karena kanker payudara estrogen-reseptor- positif harus menghindari suplemen kedelai karena mengandung konsentrasi tinggi isoflavon.

PRIA: BATASI ATAU HINDARI PRODUK SUSU UNTUK MENGURANGI RISIKO KANKER PROSTAT

Hal ini tentu saja dianggap sebagai rekomendasi yang paling kontroversi dan hal yang dapat menjadi berita utama.

Rekomendasi ini adalah contoh yang baik untuk kebutuhan menyeimbangkan risiko ketika berbicara tentang pilihan gaya hidup dalam mencegah kanker.

Sementara ada beberapa bukti bahwa produk susu dapat meningkatkan risiko seorang pria terkena kanker prostat, ada juga bukti (yang diklasifikasikan WCRF sebagai “kemungkinan”) bahwa susu dan kalsium dapat menurunkan risiko kanker kolorektal.

Diet yang mengandung banyak kalsium dapat menurunkan produksi vitamin D. Vitamin D merupakan regulator penting untuk pertumbuhan sel dan proliferasi sehingga kekurangan vitamin D dapat menyebabkan sel-sel kanker prostat tumbuh tak terkendali.

Dalam usus besar, meskipun itu permasalahan lain, kalsium dapat meningkatkan berpotensi karsinogenik dalam usus, membuat mereka tidak larut dan mudah dikeluarkan.

Kalsium juga dapat langsung mempengaruhi perkembangan sel, memperlambat proliferasi.

APA YANG HARUS SEORANG PRIA LAKUKAN?

Jika Anda menyukai makanan mengandung susu, Anda tidak harus menghindari mereka.

Jika Anda memiliki riwayat keluarga yang terkena kanker prostat, Anda harus mengurangi mengkonsumsi makanan mengandung susu.

Jika ada riwayat kanker usus di keluarga, mengkonsumsi sedikit makanan mengandung susu dapat membantu.

CARA LAIN UNTUK MENGURANGI RISIKO TERKENA KANKER

Meskipun bukan merupakan bagian dari rekomendasi nutrisi, aktivitas fisik saat ini diakui sebagai “pencegah kanker” yang ampuh.

Melakukan aktivitas fisik secara teratur menurunkan risiko terkena kanker usus besar dan payudara 20-40% lebih rendah.

Berapa lama aktivitas fisik yang cukup? Semua aktivitas fisik itu bermanfaat, tetapi untuk pencegahan kanker 30 menit hingga satu jam setiap hari memberikan manfaat yang besar.

Kelebihan berat badan, terutama di bagian tengah tubuh atau pinggul, dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara dan kanker usus besar.

Pria harus memiliki lingkar pinggang maksimal 94cm. Bagi perempuan maksimal 80cm.

Pedoman pencegahan kanker mencerminkan keadaan bukti ilmiah saat ini, dan berubah-ubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan bukti.

Inti dari pedoman telah berubah sedikit dan dapat diringkas dalam satu kalimat:

Konsumsilah banyak makanan nabati, tetap aktif, minum secara bertanggung jawab, tetap aman di bawah sinar matahari, dan tidak merokok.

Bagi sebagian orang, perbaikan gaya hidup yang lengkap bisa menjadi hal yang sulit untuk dilakukan dalam satu waktu.

Sebaliknya, fokus pada satu perubahan dalam satu waktu seperti melakukan lebih banyak aktivitas dalam sehari dan kemudian dilengkapi dengan memakan lima jenis sayuran dan dua buah setiap hari.

Pedoman pencegahan tidak harus dianggap sebagai resep untuk membatasi hidup Anda, tetapi serangkaian perubahan kecil pada pola makan dan gaya hidup sekarang yang akan membantu Anda untuk hidup lebih panjang, sehat dan bebas kanker.