6 Pertanyaan Yang Biasa Diajukan Oleh Ibu Menyusui Tentang Puasa

6 Pertanyaan Yang Biasa Diajukan Oleh Ibu Menyusui Tentang Puasa

Puasa adalah ibadah wajib di bulan Ramadan bagi umat Muslim.

Tapi saat Anda menjadi ibu, prioritas Anda berubah.

Jadi, haruskah Anda berpuasa seperti biasa saat menyusui?

Jika itu adalah pertanyaan yang mengganggu Anda, kami akan membantu Anda menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh ibu menyusui mengenai puasa.

HARUSKAH SAYA BERPUASA SAAT MENYUSUI?

Jika Anda menyusui, Anda tidak diharuskan untuk berpuasa selama bulan Ramadan.

Sebagian besar ilmuwan Muslim percaya bahwa wanita yang sedang menyusui memiliki izin untuk tidak berpuasa.

Beberapa bahkan mengatakan bahwa salah jika mengabaikan tindakan kebaikan ini dengan berpuasa saat Anda tidak perlu melakukannya.

Jika Anda melewatkan puasa karena menyusui, Anda bisa mengatasinya dengan mengganti puasa di kemudian hari, atau dengan fidyah.

Keputusan Anda mungkin disebabkan oleh usia bayi Anda.

Seorang bayi yang berusia di bawah enam bulan dan diberi ASI eksklusif memiliki kebutuhan yang berbeda dari anak berusia satu tahun yang sudah makan makanan tambahan lain dan hanya menyusui di malam hari.

Akan bisa membantu jika mendiskusikan pilihan Anda dengan keluarga dan teman yang berpuasa saat mereka hamil dan menyusui.

Anda bisa berbicara dengan dokter spesialis Anda, atau bertanya kepada seorang ahli ilmu agama Islam.

APAKAH PUASA SAAT SAYA MENYUSUI MEMBAHAYAKAN BAYI SAYA?

Tidak akan berbahaya bagi bayi Anda, karena Anda akan bisa terus menyusui saat Anda sedang berpuasa.

Berkurangnya jumlah kalori yang Anda miliki selama bulan Ramadan tidak akan menimbulkan perbedaan dengan jumlah susu yang Anda hasilkan.

Tubuh Anda beradaptasi dengan mengubah caranya membakar kalori, yaitu menebus kekurangan makanan atau cairan dengan menjadi lebih baik dalam melepaskan energi dan meningkatkan produksi susu.

Sebenarnya, Anda bisa makan apa saja selama 24 jam tanpa mempengaruhi kuantitas maupun nilai gizi ASI Anda.

Jika Anda mulai merasakan efek puasa secara fisik, Anda mungkin perlu berbuka puasa demi kesehatan Anda sendiri.

AKANKAH BAYI SAYA TERPENGARUH OLEH PERUBAHAN SUSU SAYA?

Bayi Anda tidak mungkin terpengaruh.

Baik berat maupun tingkat pertumbuhan bayi yang disusui tidak dipengaruhi oleh puasa ibu mereka selama bulan Ramadan.

Bayi Anda akan terbiasa dengan susu Anda yang sedikit berubah, tergantung pada apa yang Anda makan dan berapa banyak yang bayi Anda butuhkan saat menyusu.

Jika Anda makan sedikit sekali sehingga berat badan Anda mulai turun, jenis lemak di dalam ASI Anda mungkin berubah, tapi bukan jumlahnya.

Adalah normal jika jenis lemak dalam ASI setiap ibu berbeda dari waktu ke waktu.

Tubuh Anda akan mengambil lemak dari penyimpanan cadangan lemak Anda sendiri untuk membuat susu untuk bayi Anda jika Anda tidak mendapat cukup lemak dalam makanan Anda.

APAKAH PUASA SAAT MENYUSUI MERUGIKAN SAYA?

Tubuh Anda cenderung bisa mengatasi puasa dengan baik.

Para peneliti telah membandingkan kesehatan ibu menyusui yang berpuasa dengan ibu menyusui yang tidak berpuasa.

Kedua ibu ini memiliki keseimbangan kimiawi yang hampir sama dalam darah mereka, menunjukkan bahwa tubuh mereka berfungsi dengan baik.

Namun, jika Anda telah menyusui selama beberapa waktu, Anda akan tahu betapa hal itu bisa membuat Anda haus.

Mengalami dehidrasi bisa membuat Anda merasa tidak sehat.

Anda bisa mengetahui bahwa Anda mengalami dehidrasi jika Anda:

  • Merasa sangat haus
  • Mengeluarkan air seni yang berwarna gelap
  • Merasa pusing atau berkunang-kunang
  • Merasa lelah, lemah atau kurang stamina
  • Merasa kering di mulut, bibir dan mata
  • Merasa sakit kepala

Jika Anda mulai mengalami beberapa tanda ini, Anda harus berbuka puasa dengan air.

Idealnya, tambahkan gula dan garam ke dalam air, atau larutan rehidrasi oral seperti oralit, lalu beristirahatlah.

Setelah setengah jam, jika Anda masih merasa tidak sehat, hubungi dokter atau bidan Anda.

BAGAIMANA SAYA MENJAGA KESEHATAN DIRI SENDIRI SAAT BERPUASA?

Mempersiapkan puasa akan membantu Anda tetap sehat. Anda bisa:

  • Belanja untuk persediaan rumah tangga, dan melakukan pekerjaan yang membutuhkan energi ekstra sebelum Anda memulai puasa Anda.
  • Simpanlah catatan harian makanan Anda sehingga Anda bisa memastikan Anda makan dan minum cukup sepanjang malam.
  • Tetap tenang, jagalah agar suhu tetap sejuk dan istirahat sebanyak yang Anda bisa di siang hari.
  • Dengarkan tubuh Anda, dan bicarakan dengan dokter Anda jika Anda merasa tidak sehat.

Saat Anda berbuka puasa, perbanyaklah minum. Demikian juga pada saat sahur, sebelum melanjutkan puasa Anda.

Makanlah makanan dan minuman yang tepat, karena penting untuk mendapatkan nutrisi dan kalori dari makanan Anda.

Pastikan Anda makan sahur dan pasang alarm jam Anda jika perlu.

Sebuah studi menunjukkan bahwa kadar beberapa nutrisi dalam ASI (seng, magnesium dan potasium) menurun jika ibu menyusui berpuasa selama bulan Ramadan.

Jadi, cobalah makan dengan baik di antara waktu buka puasa dan sahur dan berbuka puasalah dengan makanan bergizi.

Anda mungkin ingin mengkonsumsi suplemen vitamin untuk ibu menyusui.

Para ahli sangat merekomendasikan agar semua orang dewasa mengkonsumsi suplemen harian yang mengandung 10 mikrogram (mcg) vitamin D.

Anda dapat mengkonsumsi ini bersamaan dengan makanan sahur Anda.

Saat Anda sedang menyusui, Anda mungkin merasa sulit untuk makan cukup sepanjang malam, dan mungkin mulai mengalami penurunan berat badan.

Penurunan berat badan antara 0,5 kg dan 1 kg per minggu tidak mungkin mempengaruhi kesehatan Anda atau mempengaruhi persediaan susu Anda.

Bicaralah dengan dokter Anda jika Anda berpikir bahwa Anda kehilangan berat badan lebih banyak dari angka di atas.

KAPAN SAYA HARUS MEMINTA BANTUAN?

Jika Anda menjadi tidak sehat, atau tetap merasa dehidrasi, segera bicarakan dengan dokter Anda.

Jika Anda khawatir bayi Anda tidak cukup makan, mintalah saran dari dokter atau bidan Anda.

Tanda-tanda bahwa bayi Anda tidak mendapatkan cukup susu jika:

  • Popok basah dan kotorannya lebih sedikit dari biasanya (bayi menyusui yang baru lahir harus mengalami setidaknya enam popok basah sehari setelah minggu pertama).
  • Meminta disusui tetapi tampaknya tidak senang atau tidak puas setelah disusui, dan mungkin akan segera menangis untuk minta disusui lagi.
  • Telah kehilangan berat badan atau tidak bertambah berat badannya.
  • Kelihatan tidak tenang seperti biasanya.

Jika Anda sedang berjuang untuk menyusui, bicaralah dengan dokter ahli spesialis menyusui.

Mungkin ada satu di pusat kesehatan atau rumah sakit setempat, atau mintalah kepada bidan Anda jika mereka dapat merekomendasikan seseorang.