Brunch Sultan di Soleil Mulia Bali: Cerita Makan Sampai Meledak!

Gue nggak bohong, ini brunch paling mewah, paling niat, dan paling bikin gue nyesel gak bawa celana karet, karena perut bengkak, bro.
Jadi ceritanya gue iseng-iseng coba brunch di Soleil bersama ceweq gue, restoran signature-nya Hotel Mulia, di Nusa Dua Bali.
Namanya juga Mulia, udah pasti ekspektasi tinggi, tapi ternyata… ekspektasi gue dilewati dengan salto tiga kali dan disiram saus truffle.
Masuk Surga Makan
Begitu masuk area Soleil, gue langsung ngerasa kayak mau ikut kontes MasterChef, tapi versi yang lo bisa makan semua juri dan dapurnya.
Brunch dimulai dari jam 11 sampe 3 sore. Empat jam cuy, buat makan! Gue belum mulai aja udah ngeri sama kapasitas lambung sendiri.
First stop: appetizer. Ada antipasti ala Italia, tapas Asia, sampe piring-piring kecil lucu kayak yang lo liat di Instagram food blogger.
Gue ambil satu-satu, kayak anak kecil di toko permen.
Favorit gue risotto, pork belly, dan salmon yang sampe sekarang masih kebayang rasanya. Juicy parah.
Live Grill = Surga Dunia
Lanjut ke bagian seafood bar dan live grill.
DI SINI, saudara-saudara… gue nyerahin hidup gue ke sapi wagyu dan udang jumbo yang digrill di depan mata.
Ada juga steak yang juicy-nya bisa bikin lo nangis pelan-pelan.
Sayangnya, gue sempet dapat udang yang agak terlalu mentah, tapi stafnya langsung minta maaf dan ganti yang baru, tanpa banyak cincong. Respect.
Oh iya, gue sempet lihat satu kecoak di area luar. Tapi ya, namanya juga tropis, banyak tumbuhan, mungkin si kecoak juga pengin brunch.
Pelayanan Sultan, Tapi Ramah
Yang bikin gue makin cinta sama Soleil itu servicenya. Stafnya ramah banget, bukan ramah template ya.
Mereka kayak genuinely pengin lo happy. Ada mbak Iga dan mbak Restu yang bantu fotoin kita, jelasin menu (pakai iPad loh, jadi lo bisa liat gambarnya juga), dan senyum terus kayak gak pernah ngeluh capek.
Bikin lo ngerasa kayak tamu VVIP padahal dateng pakai sendal swallow.
Gue juga ngeliat beberapa orang rayain ulang tahun, ada yang anniversary juga. Staffnya nyanyi lagu ulang tahun lucu banget, kayak flashmob versi fine dining.
Vibenya jadi rame tapi tetap elegan. Beda lah dari brunch mall-mall.

Dessert = Surga Part 2
Waktu udah mepet jam 3 sore, perut udah penuh kayak tabung gas 3kg.
Tapi terus ngeliat dessert station, ya Tuhan, cobaan hidup. Ada tiramisu meleleh, sabayon buah beku, dan kue-kue yang bikin gue berpikir ulang soal diet.
Gue ambil semuanya. YOLO katanya.
Worth It Gak?
Harganya?
Well, lumayan mirip sama makan di restoran mid-upscale di Australia, tapi dengan kualitas top class dan suasana pantai yang kayak di katalog liburan orang kaya.
Menurut gue, ini brunch paling niat dan memorable seumur hidup.
Dan bukan karena kenyang doang, tapi karena semuanya: makanannya, servicenya, tempatnya.
Kesimpulan:
Kalau lo lagi di Bali, entah stay di Mulia atau nggak, luangkan satu Minggu pagi lo buat brunch di Soleil.
Serius, ini bukan brunch, ini pengalaman hidup, yang bikin lo mikir, “Kenapa nggak gue dateng dari jam buka tadi ya?”
P.S. Jangan lupa pakai celana longgar. Lo akan butuh.
Soleil’s Sunday Brunch is available from 11 AM to 3 PM. Reservations are highly recommended as seats are limited.
For more information, please contact:
Soleil Reception
E: soleil.reception@themulia.com
T: +62 361 3017777
WhatsApp: +1 878 888 2504 (message only)
Leave a Comment
No Comments
There are no comment for this article yet. Be the first one to post a comment!