Berjalan vs Berlari: Mana yang Lebih Baik untuk Menurunkan Berat Badan?
TERDAPAT BANYAK JENIS OLAHRAGA YANG DAPAT DILAKUKAN DI MANA PUN TAPI YANG MANAKAH YANG MENDATANGKAN HASIL LEBIH BAIK?
Kebugaran kardiovaskular sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, dan berjalan atau berlari dapat dilakukan di mana saja.
Tapi mana yang lebih baik untuk Anda?
MENURUNKAN BERAT BADAN
Berjalan maupun berlari adalah cara yang baik untuk menurunkan berat badan, namun jika Anda ingin ramping lebih cepat, maka Anda harus berlari.
Mengapa?
Berlari itu lebih berat, jadi tidaklah mengejutkan jika kalori yang terbakar lebih banyak – 2,5 kali lebih banyak dari pada berjalan.
Kedua, para peneliti menemukan bahwa penekanan nafsu makan lebih besar sehabis olahraga berat, dengan partisipan yang makan lebih sedikit kalori setelah berolahraga – asalkan Anda tidak masuk perangkap untuk memakan lebih banyak ayam goreng.
Jadi, pemenangnya adalah berlari, mesikpun berjalan adalah langkah awal yang sempurna bagi pemula.
Untuk membakar lebih banyak kalori, mereka yang lebih memilih berjalan dapat berjalan dengan jarak yang lebih jauh atau akan lebih baik jika meningkatkan kecepatan berjalan dan dengan perlahan menjadi berlari.
Dengan kata lain, semakin keras Anda berolahraga, semakin banyak kalori yang terbakar, di mana itu merupakan kunci untuk menurunkan berat badan.
RESIKO CEDERA
Berlari tidak dapat dilakukan siapa saja. Berlari dengan kecepatan penuh dapat meningkatkan resiko cedera.
Faktanya, berlari menghasilkan gaya reaksi tanah sekitar 2,5 kali berat badan dibandingkan dengan berjalan yang hanya 1,2 kali.
Kapanpun Anda memulai jenis olahraga yang baru, jantung, otot, dan tulang membutuhkan waktu untuk beradaptasi, dan jika tubuh belum terbiasa Anda akan mudah terkena tegang otot, keseleo, patah tulang, dan sakit.
Karena alasan tersebut, sangat penting untuk melakukannya langkah demi langkah dan memperhatikan bagaimana tubuh merespon.
Pemenangnya: Berjalan dan berlari adalah kegiatan yang aman ketika termasuk ke dalam program olahraga keseimbangan.
Untuk menghindari cedera, lakukan berjalan atau berlari bergantian dengan olahraga kekuatan.
Mendengarkan tubuh dan melakukan pemanasan dan pendinginan yang tepat adalah kunci untuk terhindar dari cedera.
KESEHATAN JANTUNG
Sebenarnya, segala bentuk aktivitas fisik bermanfaat bagi jantung, tapi melakukannya secara berlebihan bukanlah hal yang baik.
Sebuah studi yang menganalisa 33.000 pelari dan 15.000 pejalan kaki menemukan bahwa berjalan cepat dapat mengurangi resiko sakit jantung, termasuk juga tekanan darah tinggi dan diabetes, lebih baik sedikit dari pada berlari ketika energi yang sama dikeluarkan – ini berarti para pejalan kaki harus berjalan dua kali lebih lama agar dapat membakar jumlah kalori yang sama.
Penelitian lainnya menemukan bahwa melakukan terlalu banyak olahraga berat dapat meningkatkan resiko kematian dari serangan jantung atau menghasilkan detak jantung tidak teratur di kemudian hari.
Mengapa?
Ketika Anda berolahraga secara intensif jantung memompa lebih cepat dan setelah 60 menit aktivitas fisik, seperti berlari, bilik jantung mulai meregang dan dapat membanjiri kemampuan otot untuk beradaptasi.
Bagi orang yang bugar dan sehat, adaptasi ini bukan masalah, tapi kondisi tersebut dapat menempatkan Anda pada resiko yang besar.
Itulah mengapa memeriksakan diri ke dokter sebelum melakukan olahraga berat adalah hal yang penting.
Pemenangnya: Jalan cepat dan lari dapat meningkatkan kesehatan jantung asalkan dilakukan dengan bertahap dan teratur.
KESIMPULAN
Para peneliti sepertinya sependapat akan satu hal: Olahraga terbaik adalah olahraga yang dapat Anda nikmati dan dilakukan secara terus menerus.
Namun apakah itu berlari atau berjalan tergantung pada tujuan dan preferensi Anda.
Berjalan akan lebih baik untuk mengurangi resiko cedera, atau Anda dapat memilih berlari untuk manfaat kesehatan dan berat badan yang terjadi dalam jangka waktu yang lebih singkat.
Meskipun demikian, keduanya akan membantu menjaga berat badan, meningkatkan kualitas tidur Anda, meningkatkan mood Anda, meningkatkan tingkat energi Anda, dan mengurangi risiko terkena penyakit kronis.
Leave a Comment
No Comments
There are no comment for this article yet. Be the first one to post a comment!