Cara “Work-Life Balance” Bagi Yang Sudah Punya Anak
APA MAKNA “SEIMBANG (WORK-LIFE BALANCE)” BAGI ORANG TUA MODERN YANG BEKERJA, DAN APAKAH BISA TERCAPAI?
Kata-kata “keseimbangan dalam kehidupan dan pekerjaan” dapat membuat orang tua yang bekerja menjadi tertekan.
Berikut ini merupakan tips yang diberikan langsung oleh ahli, ibu yang bekerja.
MENYUSUN ULANG ARTI “KESEIMBANGAN”
Penulis dan ahli mendidik anak dari Seven’s Morning Show di Australia, Karen Miles, menyarankan untuk mengganti ungkapan “keseimbangan dalam kehidupan dan pekerjaan” menjadi “kebahagiaan dalam kehidupan dan pekerjaan”
“Kegiatan menyeimbangkan sangat sulit,” katanya.
“Saya kira masalahnya adalah orang membayangkan keseimbangan dalam kehidupan dan pekerjaan merupakan hal yang belum pernah dilakukan sebelum akhirnya menjadi orang tua.”
Penny Webb, pemimpin dari Working Mum and Mumpreneur Masterclass di Amerika, lebih memilih “menciptakan gaya hidup baru yang cocok bagi keluarga Anda.”
MANAJEMEN WAKTU DIBUAT MUDAH
Penny, ibu dari dua anak laki-laki berusia 4 dan 2 tahun, dan penulis blog, Sshh Mummys on the Phone, mengatakan bahwa membuat jadwal yang ditempelkan di tempat yang sangat terlihat seperti dinding dapur akan membantu perempuan belajar untuk mengatakan ‘tidak’.
Jadwal yang Penny buat meliputi kegiatan selama tiga bulan seperti keluarga, pekerjaan, sekolah, bermain, dan lain-lain.
Ketika ada jadwal kosong ibu bisa menulis “secangkir teh dan membaca buku” atau “pergi ke toilet sendiri,” kata Penny bercanda.
Ketika permintaan datang, ibu dapat melihat langsung apakah mereka memiliki waktu luang dan mengatakan “tidak” dengan cepat jika tidak ada waktu luang.
Resya Damayanti, seorang blogger yang menulis tentang parenting, saling bertukar waktu dengan suaminya hingga salah satu dapat melakukan sesuatu sendiri dan yang lainnya menghabiskan waktu bersama anak-anak kembarnya yang berumur tiga tahun, Julia dan Lilian.
“Saya menggunakan waktu luang untuk berjalan. Berjalan merupakan olahraga dan itu menjernihkan pikiran saya juga membuat saya merasa segar kembali,” katanya.
LUPAKAN KONSEP SUPERWOMAN
Melakukan semua hal adalah sesuatu yang gila. Penny menunda gelar Masternya dalam bidang bisnis.
Resya meneruskan gelar Masternya namun berhenti sejenak dari pekerjaannya dan bekerja paruh waktu di rumah.
Keduanya harus melepaskan diri dari “kesempurnaan”.
“Saya sadar bahwa jika saya mencoba melakukan semuanya, sesuatu akan jatuh dari tumpukkan dan sesuatu itu adalah saya,” kata Penny.
“Suami saya tidak peduli untuk memiliki rumah yang sempurna, ekspektasi saya yang menjadi masalahnya.”
Resya melupakan kebutuhannya akan ruangan belajar berbentuk kapal untuk gelar master dalam bidang manajemen.
“Hal yang penting adalah bahwa saya duduk di meja belajar saat saya tidak memiliki jadwal untuk mengurus pekerjaan rumah.”
BERINVESTASI PADA DIRI SENDIRI
“Mendidik anak merupakah hal yang sulit dan melelahkan. Jika saya berinvestasi pada diri sendiri, saya lebih mampu untuk mendidik anak-anak saya,” kata Miles.
Bagi Miles investasinya adalah berolahraga di gym.
Dia membuat jadwal untuk pergi ke gym dan menentukan targetnya, “terlihat cantik di Mrs. Australia Catwalk.”
“Saya ingin melakukan pekerjaan amal untuk menemukan kebahagiaan dalam kehidupan dan pekerjaan dan saya melakukannya melalui Mrs. Australia.
Itu memakan waktu tapi saya menyukainya.”
Sebuah proyek tambahan tidak perlu begitu besar.
Proyek tersebut bisa berupa membangun kebun untuk masyarakat, bergabung dengan kelompok tenis atau proyek kerajinan.
ULASAN PEKERJAAN
Webb mengatakan bahwa penting bagi perempuan memahami bayaran yang mereka terima untuk melakukan sesuatu hingga mereka lebih siap untuk berkata tidak, secara sopan, pada pekerjaan tambahan.
Milikilah kesadaran untuk mengetahui apakah Anda tipe orang yang selalu bersukarela untuk membantu pekerjaan di kantor sebelum berencana untuk memiliki bayi.
WAKTU DENGAN PASANGAN ANDA
Miles berkata bahwa orang tua sering merencanakan waktu untuk berkencan, tapi hal ini dapat memberi tekanan ketika Anda mencari pengurus bayi, pakaian, dan tempat untuk berkencan.
“Ini sulit karena sangat mudah membiarkan waktu berlalu saat sedang bersama pasangan.
Yang berguna bagi saya dan suami saya adalah membuat jadwal untuk duduk di ruang makan dan berbincang-bincang.
Sebagai orang tua, berbincang-bincang menjadi seperti sedang bertransaksi , ‘saya akan melakukan ini, bisakah kamu melakukan itu?’
Kita melakukannya beberapa kali dalam seminggu.”
Leave a Comment
No Comments
There are no comment for this article yet. Be the first one to post a comment!