FITmee, Alternatif Hidangan Sehat Untuk Berbuka Puasa Dari The FIT Company

FITmee, Alternatif Hidangan Sehat Untuk Berbuka Puasa Dari The FIT Company

Pengganti mie instan biasa untuk sajian berbuka puasa yang lebih sehat namun tetap nikmat.

Pada hari Selasa, 21 Mei 2019, The FIT Company – sebuah perusahaan rintisan yang bergerak di bidang wellness technology yang menaungi 20FIT, FITSTOP dan FIT Lokal – menggelar acara #Bukberfaedah bersama FITmee yang bertempat di GoWork fX Sudirman.

Acara ini membahas bagaimana FITmee bisa menjadi sebuah pilihan alternatif untuk berbuka puasa yang mudah dihidangkan, menyajikan rasa yang lezat, serta lebih sehat dibanding mie instan biasa.

Diawali talkshow dengan nara sumber yaitu Bambang Reguna Bukit alias Bams selaku Co-founder The FIT Company, juga ada Desy Bachir, Co-founder & Chief Marketing Officer All Stars, sebuah platform dan jaringan influencer terbesar dan terkemuka di Indonesia, acara buka puasa bersama sekaligus media gathering ini dihadiri oleh sejumlah rekan media online.

Berlangsung santai dan penuh keakraban, Bams membuka perbincangan dengan topik seputar mie instan dan FITmee.

“Mie instan adalah jenis makanan yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, termasuk penduduk Indonesia.

Kemudahan penyajian dan rasanya yang nikmat membuat mie instan menjadi salah satu makanan favorit di berbagai kesempatan, termasuk saat berbuka puasa,” tuturnya.

FITmee adalah mie instan rendah kalori dan berserat tinggi yang telah diproduksi The FIT Company sejak pertengahan tahun 2018.

Berbeda dari mie instan biasa yang dibuat dari tepung terigu atau tepung beras, FITmee dibuat dari bahan dasar konnyaku yang mengandung 97% air dan 3% fiber glucomannan, sehingga memiliki kadar kalori yang jauh lebih rendah dibandingkan mie instan biasa, yaitu berkisar antara 60 sampai 150 kkal, sementara mie instan biasa menyimpan sekitar 350 hingga 500 kkal.

Bahan dasar FITmee yaitu konnyaku berasal dari tanaman konjac, banyak tumbuh di negara sub-tropis serta tropis seperti Jepang dan Indonesia.

Kandungan yang tersimpan pada konnyaku sudah dikenal baik bagi tubuh, bisa membantu mengontrol gula darah, menurunkan berat badan, mengurangi kolesterol LDL, serta menyimpan beragam manfaat lainnya.

Bicara mengenai target market FITmee, Bams kembali menjelaskan, “Target market kita bukan orang sehat, tapi orang yang belum sehat.

Orang yang sudah hidup sehat di Indonesia tidak sampai 10%. 90%-nya itu belum hidup sehat, dan menurut kita lebih menarik untuk mengedukasi orang yang belum hidup sehat untuk menuju ke hidup sehat.

Itulah sebabnya kita bikin FITmee, karena menurut kita bentuk produk begini lebih make sense karena makanannya berbentuk mie, kwetiau dan nasi yang familiar buat kita orang Asia, tapi sehat.”

Di sela-sela talkshow ada demo penyajian kreasi FITmee yaitu FITmee Laksa dan FITmee Beef Bulgogi yang diperagakan oleh healthy food chef-nya The FIT Company, Nova Euginia.

Wangi masakan dan tampilan yang menggoda membuat seluruh tatapan tertuju ke meja peragaan hingga sebagian yang hadir mulai tidak konsen.

Namun acara terus berlanjut hingga tiba waktunya berbuka puasa.

Kami pun disuguhi berbagai hidangan yang disajikan oleh Slim Gourmet, mulai dari finger food, teh manis, infused water, kolak pisang dengan irisan konnyaku, hingga pendamping hidangan utama seperti cap cay, daging sapi dan jamur shitake bumbu kecap, ayam pandan, dan pastinya tak ketinggalan pula FITmee rasa soto dan mie goreng Korea turut melengkapi hidangan berbuka kala itu.

Kiri – kanan: Desy Bachir, Nova Euginia, Bambang Reguna Bukit (Bams) 

Nah, bagi Anda yang penasaran dengan FITmee, saat ini FITmee telah tersedia dalam dua pilihan rasa, yaitu FITmee rasa soto (60 kkal) dan FITmee mie goreng Korea (150 kkal).

Kedua varian tersebut dapat diperoleh di berbagai gerai online dan offline, yang dibanderol seharga Rp 18.000.