Ryan Magelhans: Gizi Seimbang dan Suplemen, Penting untuk Jaga Daya Tahan Tubuh
Bincang sehat seputar gizi dan olahraga bersama Ryan Magelhans, A.Md.Gz, CSN.
Sport nutrition alias gizi olahraga adalah bidang yang cukup kompleks, mengingat tak hanya ilmu gizi semata yang mencakup di dalamnya, namun juga kebugaran yang berhubungan dengan olahraga.
Salah satu ahli gizi olahraga kita kali ini adalah Ryan Magelhans, A.Md.Gz, CSN.
Lulusan DIII Gizi, Sport Nutritionist dari APKI, Gizi Kebugaran dari Anoki, dan Gizi Prestasi (ISNA) ini bekerja sebagai Dietisien di Charitas Hospital Palembang, Sport Nutritionist di Jetset Fitness Palembang, sekaligus juga Founder Nutrition for Sport and Wellness (NSW).
Lelaki penyuka martabak, whey protein dan kacang goreng ini menjawab berbagai pertanyaan seputar gizi dan kebugaran dalam obrolan berikut.
Ceritakan awalnya kenapa tertarik dengan nutrisi khususnya sport nutrition?
Saya tertarik dengan sport nutrition dikarenakan saya memang memiliki hobi berolahraga sehingga saya mendalami hal tersebut.
Nutrisi dan olahraga merupakan hal yang saling berkaitan sehingga perlu untuk dipelajari juga.
Umumnya, sport nutrition diasosiasikan dengan atlet atau olahragawan.
Bisakah orang biasa memperoleh manfaat dari mengunjungi sport nutritionist, atau harus seorang gym goer?
Sport nutrition itu ada 2 jenis: pertama gizi kebugaran (orang umum), kedua gizi prestasi (atlet) sehingga keduanya perlu untuk disosialisasikan.
Apa diet terbaik untuk seorang atlet?
Diet terbaik untuk seorang atlet adalah mencukupi semua kebutuhan zat gizi berdasarkan cabang olahraga, usia, jenis kelamin.
Apakah kebutuhan nutrisi atlet berbeda dengan non atlet?
Jelas berbeda, setiap orang mempunyai goals-nya sendiri.
Adakah mitos umum tentang nutrisi yang berhubungan dengan fitness yang ingin Anda luruskan?
Diet itu tidak konsumsi garam dan lemak.
Semuanya tetap dibutuhkan seperti vitamin larut lemak memerlukan lemak untuk penyerapannya.
Biasanya orang bingung dengan istilah dietisien dan nutrisionis.
Sebenarnya apa perbedaan keduanya?
Dietisien adalah ahli gizi yang bekerja atau mendalami gizi klinik, biasanya bekerja di Rumah Sakit atau Puskesmas.
Sedangkan nutrisionis mendalami gizi masyarakat, biasanya kerja di Puskesmas, Universitas atau Dinas Kesehatan.
“The true measure of success is how many times you can bounce back from failure.”
Apa aspek paling menantang dari profesi Anda?
Perkembangan teknologi sehingga informasi seputaran diet dan makanan mudah didapat, dan tidak semuanya ada jurnalnya (hoax).
Saat ini kita sedang menghadapi wabah COVID-19.
Bagaimana porsi asupan sayuran dan buah-buahan yang harus kita konsumsi, haruskah ditingkatkan?
Dan sebaiknya jenis sayuran atau buah-buahan apa saja yang perlu kita utamakan?
Cukup gizi seimbang, tetap konsumsi sayur dan buah sesuai pedoman gizi seimbang dan isi piringku (Germas).
Yang belum konsumsi harus mengonsumsi, yang sudah konsumsi, pertahankan.
Bagaimana dengan suplemen?
Jenis vitamin / mineral apa saja yang ampuh untuk menjaga daya tahan tubuh?
Vitamin C, A, E dan B Kompleks.
Siapa tokoh ahli gizi yang menjadi inspirasi Anda dan kenapa?
Jansen Ongko, dikarenakan beliau merupakan salah satu pakar gizi olahraga yang baik dalam membimbing saya.
Menu makanan sehat apa yang selalu Anda terapkan sehari-hari dan olahraga apa yang rutin Anda lakukan?
Makan apa saja, yang penting balance kalori in dan kalori out, sayur dan buah terpenuhi, terpenting adalah protein tercukupi.
Olahraga, gym dan calisthenics.
Saran apa yang bisa Anda bagikan mengenai pilihan sehat terbaik untuk asupan nutrisi dan menjaga kebugaran?
Yang terpenting adalah 3 pilar.
Istirahat yang cukup (6-8 jam), pola gizi seimbang, olahraga.
—
Tips dan info bermanfaat seputar gizi dan olahraga bisa disimak di akun Instagram Ryan Magelhans di @ryan_magelhans.
Leave a Comment
No Comments
There are no comment for this article yet. Be the first one to post a comment!