Kebiasaan Mencabut Rambut Bisa Merugikan Diri Anda?

Kebiasaan Mencabut Rambut Bisa Merugikan Diri Anda?

(Q) TEMANKU MENGALAMI KERONTOKAN PADA RAMBUTNYA DENGAN JUMLAH YANG BANYAK SELAMA BEBERAPA TAHUN INI DAN AKHIRNYA MEMUSTUKAN UNTUK MENCUKUR SEMUA RAMBUTNYA.

APA YANG TERJADI SEBENARNYA DENGAN KONDISI TERSEBUT?

(A) Kebiasaan untuk mencabut rambut sendiri dari tubuh disebut sebagai kondisi trikotilomania, sebuah gangguan pada impuls.

Biasanya, rambut ditarik dari kulit kepala, bulu mata, alis atau bagian tubuh lainnya.

Hal ini akan mengakibatkan kebotakan atau menipisnya rambut dan susahnya untuk tumbuh kembali, terutama pada bagian bulu mata dan juga alis.

Hal ini mempengaruhi 1% samapi 3% manusia, dimana biasanya lebih sering terjadi pada wanita.

Dalam beberapa hal, ini bisa saja menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan secara tidak sadar, namun kebanyakan dilakukan secara sengaja dan juga terdapat ritual lanjutannya.

Beberapa orang bermain-main dengan cara menarik-narik bagian rambutnya, menggigitnya denga bibir, atau bahkan mengunyahnya.

Hal ini bisa mengakibatkan adanya hairball pada bagian dalam perut, dimana hal ini bisa memacu pada gejala Rapunzel – dimana buntut dari hairball itu sendiri akan memanjang melalui usus, dan mengakibatkan obstruksi usus yang fatal.

Beberapa orang yang sadar akan kebiasaan mereka mengalami sebuah tensi dimana melakukan hal tersebut adalah sebuah hal yang menyenangkan, dan terasa bebas selama ataupun sesudah melakukannya.

Sementara itu banyak pula yang tersiksa karena merasa malu dan menyesal setelah melakukan kebiasaan tersebut, karena mereka merasa sulit untuk menahan diri.

Mereka mungkin saja menderita masalah dengan kepercayaan diri, sulit untuk bersosialisasi karena penampilannya, senang mengisolasikan diri dan juga depresi.

Pada anak-anak, kondisi ini cenderung lebih mudah untuk disembuhkan dan bahkan tanpa melalui pengobatan khusus atau dengan cara-cara sederhana seperti menggunakan sarung tangan, topi, atau memotong pendek rambut mereka.

Sedangkan pada orang dewasa, pengobatannya akan terasa lebih sulit dan bisa berefek seumur hidup, terlebih lagi apabila sedang mengalami stress ataupun kebosanan dan frustasi.

Pada orang dewasa, kondisi ini biasanya dihubungkan dengan OCD (Obsessive-Compulsive Disorder), kecemasan, depresi, dan juga traumatic.

Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan pengobatan menghilangkan rasa depresi, psikoterapi atau terapi dalam tingkah laku secara kognitif.

Teknik relaksasi dan terapi secara berkelompok pun bisa sangat membantu.