Minyak Ikan: Haruskah Kita Mengkonsumsinya?

Minyak Ikan: Haruskah Kita Mengkonsumsinya?

BAIK DAN BURUKNYA MENGKONSUMSI MINYAK IKAN MENURUT PAKAR DIET.

Anda mendengar bahwa minyak ikan menawarkan manfaat kesehatan, dengan penelitian, ahli, dan cerita anekdot yang memberitahukan manfaatnya.

Kapsul ini telah dikaitkan dengan banyak hal dari menurunkan resiko sakit jantung hingga meningkatkan kesehatan mental, juga membantu untuk menjalankan diet yang sehat dan seimbang – jika kurang asupan asam lemak omega-3 ditubuh Anda.

Namun haruskah Anda mengkonsumsinya?

Dan jika jawabannya iya, mengapa?

Studi secara terus-menerus meneliti kaitan antara konsumsi ikan secara teratur dan tingkat penyakit yang lebih rendah.

Asam lemak omega-3, asam eicosapentaenoic (EPA), dan asam docosahexaenoic (DHA) adalah senyawa di dalam ikan yang meningkatkan kesehatan, dan asam lemak esensial ini berperan banyak bagi tubuh seperti: menjaga fluiditas membran sel, menjaga fungsi enzim dan reseptor membran sel, perkembangan janin, perkembangan otak, fungsi visual, fungsi kognitif dan kesehatan jantung.

Sebagai tambahan, manfaat utama dari minyak ikan adalah sebagai anti peradangan, antitrombotik, mengurangi kadar trigliserida, menjaga fungsi saraf agar tetap normal, membantu aktivitas metabolisme, dan mempengaruhi fungsi otak.

MENGAPA KITA HARUS MENGKONSUMSI MINYAK IKAN?

Pola makan orang Indonesia biasanya terlalu rendah minyak omega-3 dan terlalu tingga omega-6, lemak jenuh dan lemak trans.

Kekurangan omega-3 telah dikaitkan dengan meningkatnya resiko terkena penyakit-penyakit berikut  :

  • Sakit jantung
  • Stroke
  • Diabetes Tipe 2
  • Penyakit kulit
  • Alergi
  • Disfungsi kognitif
  • Penyakit mental
  • Masalah penglihatan
  • Artritis (peradangan sendi) dan peradangan lainnya

MANFAAT MINYAK IKAN

Minyak ikan tidak hanya membantu mencegah dan mengatasi kondisi tersebut, tapi juga dapat membantu masalah kesehatan lainnya.

Adapun, orang yang memiliki masalah kesehatan seperti di bawah ini dapat mendapatkan manfaat dari minyak ikan:

  • Masalah kulit – jerawat, psoriasis, eksim
  • Artritis – ruematoid dan osteoartritis
  • Gangguan perilaku, seperti hiperaktif atau biasa disebut deficit hyperactivity disorder (ADHD)
  • Penyakit jantung, tekanan darah tinggi
  • Diabetes
  • Penyakit radang usus (IBD)
  • Obesitas dan resistansi insulin
  • Asma

APA YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT MENGKONSUMSI MINYAK IKAN BIASA?

Minyak ikan telah menjadi populer akhir-akhir ini. Minyak ikan memiliki kualitas yang berbeda-beda, tergantung pada merek, dan minyak ikan paling murni dan berkualitas tinggi memberikan manfaat optimal dan menjamin kemanjuran dan keamanan pengobatan.

Dokter akan menyarankan Anda untuk mengkonsumsinya jika Anda benar-benar membutuhkannya, dan merek mana yang tepat untuk Anda.

Tanyakanlah dokter Anda tentang  apa yang boleh atau tidak diperbolehkan untuk berbagai kontaminan didalam minyak ikan termasuk PCB (pestisida dan diologam berat (misalnya merkuri), serta residu oksidasi.

Dengan memilih minyak ikan yang memenuhi kriteria tersebut, Anda dijamin akan mendapatkan kemurnian, kekuatan, dan kualitas,

TAKARAN MENGKONSUMSI MINYAK IKAN

Umumnya, untuk mendapatkan lemak omega-3 sehat yang cukup, Anda harus mengkonsumsi minyak ikan dari salmon, tuna, tenggiri, sarden, teri, todak, sebanyak tiga kali seminggu, yang akan memberikan 500mg lemak omega-3.

Meskipun kita bisa mendapatkan lemak ini dengan memakan makanan nabati seperti biji rami, biji chia dan kenari yang mengandung lemak omega-3 lain – alpha linolenic acid (ALA) – kita hanya mendapatkan sedikit lemak.

Dosis asam lemak omega-3 yang direkomendasikan:

  • Bayi – 500mg
  • Anak-anak – 700 – 1.200mg
  • Dewasa – 1.100 (wanita), 1.600mg (laki-laki)
  • Ibu hamil dan menyusui – 1.300 – 1.400mg (termasuk 200mg DHA)

SIAPA SAJA YANG TIDAK DIANJURKAN UNTUK MENGKONSUMSI MINYAK IKAN?

  • Orang dengan gangguan perdarahan harus menggunakan suplemen minyak ikan di bawah pengawasan medis.
  • Mengkonsumsi minyak ikan dengan dosis tinggi dapat menyebabkan penekanan respon imun dan peradangan
  • Secara teoritis, beberapa orang yang alergi terhadap makanan laut seperti ikan mungkin juga alergi terhadap suplemen minyak ikan.
  • Meski tidak ada informasi yang dapat dipercaya yang menunjukkan bahwa orang yang alergi makanan laut memiliki reaksi alergi terhadap minyak ikan, namun mereka harus menggunakannya dengan hati-hati.
  • Orang dengan gangguan bipolar harus menghindari dosis tinggi karena dapat meningkatkan gejala yang berhubungan dengan hipomania.

Jika Anda ragu-ragu, konsultasikan hal ini dengan dokter yang akan menyarankan pengobatan yang tepat.