Orangetheory Fitness: Tren Kebugaran Terbaru Yang Bisa Membakar Hingga 1000 Kalori Dalam 60 Menit!
Orangetheory Fitness adalah salah satu tren kebugaran yang sedang hot di luar sana, khususnya di Amerika Serikat, dan bukan tidak mungkin akan segera jadi tren di Indonesia.
Jadi, bagaimana latihannya?
Orangetheory Fitness (OTF) mendasarkan seluruh rejimen latihannya pada dua konsep: pemantauan detak jantung dan Excess Post-Exercise Oxygen Consumption (EPOC) atau Kelebihan Konsumsi Oksigen Pasca Latihan.
OTF menyebut EPOC “afterburn” – konsep bahwa ketika Anda menjalani latihan pada tingkat energi yang cukup tinggi, tubuh Anda menciptakan defisit oksigen yang harus dipulihkan setelah tingkat kebutuhan energi terhenti (misalnya setelah Anda menyelesaikan latihan Anda).
Sementara tubuh Anda bekerja untuk membayar hutang oksigennya, kalori terus “terbakar” lama setelah latihan berhenti.
OTF mengklaim afterburn dapat bertahan hingga 36 jam pada beberapa peserta.
Dan sebagai hasil tambahan, Anda bisa membakar dari 500 hingga 1.000 kalori per latihan.
Kedengarannya sangat menjanjikan. Bagaimana cara Anda bisa sampai ke tahap afterburn?
Melalui bekerja di lima zona denyut jantung.
Sebelum seseorang memulai OTF, mereka mengisi survei kesehatan di mana mereka menyatakan tujuan kebugaran mereka dan denyut jantung maksimum mereka dihitung melalui usia, berat badan, dan tinggi badan.
Latihan ini didasarkan pada pencapaian tingkat denyut jantung maksimum yang diberi kode warna selama kelas 60 menit, terkait dengan berbagai tingkat usaha saat latihan.
Zona 1 dan 2 adalah untuk pemanasan dan pemulihan.
OTF merekomendasikan menghabiskan 25-30 menit latihan di Zona 3, dengan 12-20 menit di Zona 4 dan 5 untuk memaksimalkan afterburn.
Latihan satu jam ini merupakan gagasan dari ahli fisiologi dan co-founder Orangetheory, Ellen Latham, yang mengembangkan ” Ultimate Workout”, yang telah membantu mendorong orang-orang mencapai taraf kemajuan kebugaran mereka.
Alih-alih menyuruh semua orang di kelas melakukan hal yang sama, para anggota melakukan variasi dari latihan yang sama dengan memakai monitor detak jantung untuk menangkap seberapa keras tubuh mereka bekerja.
Anggota kelas menghabiskan sekitar setengah dari 60 menit di atas treadmill baik itu dengan power walking, jogging atau berlari.
Paruh waktu kedua dihabiskan baik di mesin water-rowing atau di gym melakukan serangkaian gerakan seperti squats, crunches atau pull up, yang semuanya dipandu oleh instruktur (Jangan khawatir, ada pilihan yang berbeda atau modifikasi untuk semua orang).
Meskipun latihan ini mengikuti format garis besarnya setiap hari menggunakan mesin dayung, treadmill dan di lantai gym, satu latihan tidak pernah sama persis seperti hari sebelumnya.
Latham mendesain format latihan untuk memasukkan orang dari setiap tingkat kebugaran, ia juga menambahkan bahwa menjadi inklusif adalah salah satu hal yang membuat latihannya berbeda.
“Saya tahu bahwa saya membutuhkan cara yang tidak berdampak untuk menempatkan berbagai jenis aktivitas yang efektif ke dalam latihan, dan melompat di atas box yang tinggi tidak akan ideal untuk orang-orang dengan masalah lutut,” katanya.
“Jadi saya memasukkan water rower, dan untuk bagian treadmill, kami memiliki speed walker, jogger, pelari, kami memiliki setiap level.”
Dan dokter mengatakan baik Orangetheory, Cross Fit, atau latihan intensitas tinggi semacam itu berdampak positif.
Dr. Shaun Daneshrad adalah seorang pakar Kardiologi.
“Apabila Anda punya kolesterol tinggi, latihan ini akan membantu Anda menurunkan kolesterol. Ada banyak manfaatnya, termasuk pencegahan kanker, kanker payudara, kanker prostat, kanker pankreas, ini semua merupakan manfaat dari latihan interval tingkat tinggi,” kata Daneshrad.
Karena menggunakan teknologi wearable, tentu ada biaya yang harus dikeluarkan.
Di Amerika sana, ada berbagai tingkatan keanggotaan, yaitu dasar (59 dolar / bulan untuk empat kelas), elit (99 dolar / bulan untuk delapan kelas) dan premier (159 dolar / bulan untuk unlimited classes).
Namun, biaya dapat bervariasi berdasarkan lokasi.
Ada yang berminat mencoba?
Leave a Comment
No Comments
There are no comment for this article yet. Be the first one to post a comment!