Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Diet

Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Diet

JENIS KELAMIN MEMPENGARUHI BAGAIMANA, KAPAN DAN KENAPA BERAT BADAN BISA BERTAMBAH DAN BERKURANG.

YUK SALING BELAJAR SATU SAMA LAIN.

Pria dan wanita banyak memiliki perbedaan dalam merasakan dan melakukan sesuatu.

Meskipun banyak yang kurang percaya mengenai stereotypes bahwa pria cenderung lebih perasa, setidaknya ada satu perbedaan antara pria dan wanita yang sudah pasti dan terbukti: berat badan.

Banyak sekali perbedaan dalam hal ini mulai dari pemikiran apakah menurunkan badan itu penting atau tidak hingga bagaimana cara menurunkan berat badan.

Bahkan kebisaan wanita yang cenderung lebih memikirkan berat badan dibanding pria juga merupakan satu perbedaan.

Pola pikir pria dan wanita mengenai diet memang berbeda.

Bahkan motivasi dalam melakukan diet pun juga berbeda sehingga umumnya cara yang dilakukan untuk menurunkan berat badan pun juga berbeda.

Biasanya pria dan wanita memiliki alasan yang berbeda saat makan karena wanita lebih banyak menggunakan perasaan dan itulah juga yang seringkali menjadi alasan kenapa dan kapan mereka makan jika dibandingkan dengan pria.

Inilah beberapa perbedaan menarik antara jenis kelamin dan berat badan supaya Kamu bisa tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

BERAPA BANYAK ORANG YANG SADAR KALAU MEREKA GEMUK?

Berbicara mengenai obesitas, perbandingan antara pria dan wanita yang mengalami hal ini cukup sepadan, dengan adanya statistik yang menunjukkan bahwa 5 dari 10 pria dan 4 dari 10 wanita di Indonesia mengalami kegemukan.

Akan tetapi wanita cenderung menyadari saat mereka mengalami obesitas sedangkan pria justru menyanggahnya.

Menurut beberapa peneliti dari Kanada, hampir 50 persen pria gemuk menganggap berat badan mereka normal dan hanya empat persen wanita gemuk yang tidak mempermasalahkan kelebihan berat badan yang dialami.

Fakta lainnya adalah sebanyak 31 persen wanita dengan berat badan normal dalam penelitian tersebut menganggap bahwa mereka itu kegemukan, sedangkan hanya lima persen pria dengan berat badan normal yang merasa demikian.

Lebih jelasnya, sebelum memecahkan masalah kenali dulu masalahnya.

Dan jangan tertipu dengan berat badan normal karena bukan berarti tidak ada manfaat yang bisa Kamu dapatkan dengan menurunkan sedikit berat badanmu.

Menurut praktisi diet Alison Graham, orang-orang yang tidak nampak gemuk bisa saja memiliki banyak lemah di tubuhnya.

Seperti yang Kita tahu lemak berlebihan di dalam tubuh, khususnya lemak bagian dalam yang mengelilingi organ internal dan terkumpul di area sekitar perut yang menyebabkan efek perut bergelambir, dapat memicu timbulnya berbagai penyakit.

Menurut Graham, ukuran pinggang bisa menjadi indikator apakah Kamu memiliki resiko terjangkit penyakit tertentu karena lemak bagian dalam.

Ukuran pinggang pria yang melebihi 94cm bisa dikatakan beresiko dan jika lebih dari 102cm maka resikonya sudah sangat tinggi sedangkan wanita yang ukuran pinggangnnya mebihi 80cm sudah dikatakan memiliki resiko dan akan lebih tinggi lagi resikonya jika melebihi 88cm.

APA MOTIVASIMU MENURUNKAN BERAT BADAN?

Pria biasanya akan menurunkan berat badan jika kegemukan dapat membahayakan kesehatan.

Motivasi diet kebanyakan pria adalah untuk alasan kesehatan sedangkan wanita cenderung melakukan diet karena mereka ingin terlihat lebih kurus.

Kalau wanita ingin tubuh kurus yang bertahan lama, maka mereka perlu mengikuti apa yang dilakukan para pria dalam hal ini.

Sebuah penelitian Amerika melakukan perbandingan bahwa motivasi diet yang disebabkan oleh keingingan tampil lebih baik dan menarik kebanyakan hanya bertahan sebentar saja dibandingkan dengan alasan kesehatan.

Di sisi lain, kelompok peneliti Amerika lainnya baru-baru ini menemukan bahwa orang-orang yang melakukan diet karena alasan kesehatan bukan hanya pria saja dan mereka cenderung bisa menurunkan lebih banyak berat badan dan hal ini dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan faktor dan alasan lainnya.

CARA APA YANG DILAKUKAN UNTUK MENURUNKAN BERAT BADAN?

Singkatnya, pria cenderung suka berolahraga sedangkan wanita lebih suka diet.

Dalam hal ini perbedaan jenis kelamin dalam pemilihan metode memang cukup masuk akal.

Sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh beberapa peneliti Amerika menunjukkan bahwa pria tidak harus berolahraga sebanyak wanita untuk menurunkan berat badan.

Kelompok peneliti lain dari Universitas Minnesota menunjukkan bahwa olahraga saja tidak cukup untuk menurunkan berat badan pada wanita jika mereka tidak melakukan diet untuk mengurangi lemak.

Tapi sebelum bersiap-siap melakukan diet, jangan tertipu karena diet penuh dengan jebakan yang menurut sebuah penelitian dari Universitas California, hal inilah yang menjadi penyebab kenapa sebanyak 2/3 orang yang melakukan diet cenderung gemuk lagi beberapa tahun kemudian.

Dr. Tickell mengatakan bahwa diet cenderung dianggap sebagai proses yang dilakukan pada periode tertentu saja, padalah untuk mendapatkan berat badan ideal dalam waktu lama, bukan itu caranya.

Kamu perlu merencanakan pola hidup sehat yang nantinya akan berlaku selamanya.

Kalau tujuanmu adalah mendapatkan berat badan yang ideal untuk sekarang dan seterusnya maka baik pria dan wanita perlu menggabungkan dua metode yaitu diet dan olahraga.

Kantor Pendaftaran Pengendalian Berat Badan Amerika menunjukkan bahwa mayoritas orang-orang yang berhasil menurunkan berat badan dalam waktu yang lama mengkonsumsi makanan yang rendah lemak dan kalori serta berolahraga 60 menit dalam sehari.

Memang penting untuk berolahraga agar lemak-lemak yang terkadang terkandung di dalam makanan yang Kita konsumsi bisa dikurangi.

Jika tidak ada kombinasi biasanya diet akan cenderung dilakukan terlalu ketat sehingga Kita tidak bisa melakukannya dalam jangka waktu lama.

APA PENGARUH PERASAAN DENGAN HAL INI?

Banyak sekali, khususnya kalau Kamu wanita.

Bukan hanya perasaan senang saja, tapi perasaan apapun yang dapat memicu keinginan untuk memperbanyak makan, pertanyaan ini didukung oleh penemuan sekelompok peneliti Amerika yang mengungkapkan bahwa wanita makan dua kali lebih banyak daripada pria saat mereka depresi.

Terus apa masalahnya?

Memiliki berat badan ideal yang bertahan lama lebih sulit untuk mereka yang sering makan saat merasa emosional.

Sebuah penelitian dari Universitas Brown Amerika menemukan bahwa orang yang makan karena perasaan atau pikiran tertentu lebih sulit menurunkan dan menjaga berat badan.

Ini karena mereka yang suka makan karena faktor perasaan biasanya tidak memilih makanan yang sehat misalnya stik wortel seperti halnya yang diungkapkan para peneliti dari Universitas College London bahwa orang-orang tersebut cenderung makan makanan yang tinggi lemak dan kalori.

Jadi?

Makanlah saat Kamu lapar, bukan saat Kamu stress, depresi atau senang.

Kalau Kamu sudah terlanjur terbiasa dengan hal tersebut, coba catat apa saja yang biasanya membuatmu ingin makan.

Dengan mengenali bahwa penyebab ingin makan adalah rasa senang atau sedih, bukan lapar, maka nanti saat Kamu merasa emosional Kamu bisa coba lebih aktif lagi melakukan hal lainnya seperti berolahraga untuk menghindari makan.

WANITA LEBIH BERESIKO GEMUK DARIPADA PRIA

Benar sekali, sudah banyak terjadi- masyarakat jauh lebih bisa menerima pria gemuk daripada wanita gemuk.

Menurut beberapa peneliti dari Universitas Yale, wanita dua kali merasa didiskriminasi dibandingkan pria jika berkaitan dengan berat badan.

BMI atau index berat badan pria harus mencapai 35 baru dikatakan gemuk sedangkan wanita yang indeks berat badannya baru 27 saja, padahal ini hanya dua poin lebih banyak dari pada ukuran berat badan normal menurut BMI, sudah dikatakan gemuk.