Diabetes – Mengupas Fakta, Gejala, dan Pengobatan
Mengapa gula penting bagi tubuh, dan bagaimana gula diproduksi?
- Insulin adalah hormon protein alami yang diproduksi di pankreas yang mengatur kadar gula dalam darah (glukosa).
- Ketika mengkonsumsi makanan, tubuh mencerna dan memecahnya hingga menjadi gula di mana gula merupakan sumber energi utama untuk tubuh.
- Sel-sel dalam tubuh tidak dapat memanfaatkan glukosa tanpa insulin.
- Ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin, insulin didapatkan dari suntikan atau pompa insulin.
Berapa kadar gula darah yang seharusnya?
- Kadar gula darah merupakan jumlah gula yang ada dalam darah.
- Gula, dibawa melalui aliran darah, merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh.
- Biasanya, kadar gula darah berada tidak jauh dari batasnya sepanjang hari (4 hingga 8 mmol/L). Namun, kadarnya dapat meningkat setelah makan dan biasanya berada di angka paling rendah pada pagi hari. Jika seseorang memiliki diabetes, kadar gula darahnya bisa melewati batas normal.
- Meskipun diabetes dikontrol dengan baik, kadar gula darah akan tetap melewati batas angka normal.
- Tubuh kita menginginkan gula darah berada di antara 70 mg/dL dan 100 mg/dL (mg/dL berarti milligram glukosa dalam 100 mililiter darah). Berada di bawah 70 mg/dL disebut hipoglikemia. Di atas 110 dapat terbilang wajar pada 2 sampai 3 jam setelah makan. Inilah alasan mengapa dokter mengukur gula darah ketika Anda berpuasa. Saat berpuasa, kadar gula darah seharusnya berada di antara 70 dan 110. Meskipun setelah selesai makan, kadar gula seharusnya berada di bawah 180. Jika lebih dari 180 maka disebut hiperglikemia (terlalu banyak gula dalam darah). Jika kadar gula darah Anda di atas 200 setelah meminum minuman manis, maka Anda mengidap diabetes.
Mengapa menjaga kadar gula darah?
Ketika kadar gula darah sering berubah-ubah, dan jika kadar gula darah selalu berada di angka yang tinggi, pembuluh darah kecil akan rusak, yang akan meningkatkan resiko terkena komplikasi diabetes pada tingkatan yang paling mematikan, seperti penyakit mata, ginjal, saraf, dan jantung (serangan jantung, hipertensi, gagal jantung, stroke, dan masalah lainnya yang disebabkan oleh peredaran darah yang buruk).
Menjaga agar kadar gula darah stabil dapat mengurangi resiko terkena komplikasi tersebut secara signifikan.
Diabetes
Diabetes adalah sebuah kelainan di mana tubuh tidak dapat secara wajar mengatur jumlah gula dalam darah. Hasilnya, kadar gula dalam darah terlalu tinggi.
Penyakit ini muncul saat tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau tidak menggunakannya secara wajar.
Tipe-tipe diabetes
Terdapat tiga tipe utama diabetes:
- Tipe 1 (Insulin dependent diabetes)
- Tipe 2 (Non-insulin dependent diabetes)
- Diabetes Gestasional
Tipe 1
Orang yang mengidap diabetes tipe ini memproduksi sedikit insulin atau bahkan tidak ada insulin dalam tubuh mereka, dan memerlukan suntikan insulin reguler untuk kelangsungan hidup dan pengelolaan diabetes. Hal ini biasanya dimulai di masa kecil, tetapi dapat terjadi pada semua usia.
Tipe 2
- Tipe ini merupakan bentuk diabetes paling umum, dan dikaitkan erat dengan kecenderungan genetik dan obesitas.
- Tubuh memproduksi kadar insulin normal atau bahkan di atas normal, namun beberapa faktor membuat penggunaanya menjadi tidak efektif (“resistensi insulin”).
- Sering duduk, pola makan tidak sehat, dan obesitas merupakan penyebab umum.
- Biasanya dimulai saat dewasa, namun mulai dapat terlihat juga pada remaja obesitas.
- Diet, olahraga, atau obat antidiabetes oral cukup untuk menjaga kenaikan kadar gula darah, namun, insulin juga dapat digunakan di kasus-kasus tertentu.
Diabetes melitus gestasional atau diabetes kehamilan
- Diabetes yang muncul saat kehamilan disebut sebagai diabetes gestasional.
- Diabetes gestasional meningkatkan komplikasi akibat diabetes selama masa kehamilan, dan juga dapat mengakibatkan berkembangnya diabetes setelah kelahiran.
- Perempuan hamil yang memiliki riwayat keluarga diabetes atau riwayat kandungan buruk harus memeriksakan diri.
Tanda dan Gejala
Jika terdapat gejala berikut ini yang muncul, akan lebih baik untuk memeriksa status diabetes seseorang:
- Sering buang air kecil: Orang yang terkena diabetes akan buang air kecil lebih sering.
- Mudah haus: Jika seseorang merasa mudah haus dan ingin terus minum air.
- Mudah lapar: Orang yang terkena diabetes akan merasa lebih mudah lapar dan mengkonsumsi lebih banyak cemilan.
- Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki: Orang dengan diabetes akan merasa terlalu kelelahan dan beberapa mungkin merasa mati rasa pada kaki dan tangan.
- Rasa lelah berlebihan: Merasa lelah terus-menerus.
- Perubahan seketika pada penglihatan: Jika terdapat perubahan seketika pada penglihatan seperti remang-remang, pandangan kabur, dan titik-titik hitam pada sesuatu yang dilihat.
- Luka tidak sembuh: tiap luka akan sembuh lebih lama atau tidak sembuh sama sekali dalam waktu yang lama.
Faktor resiko diabetes
- Riwayat keluarga
- Obesitas
- Jarang olahraga
- Berumur 40 tahun atau lebih
- Perempuan yang diabetes saat hamil beresiko besar terkena diabetes tipe 2 setelah kelahiran.
Diagnosa dan pengobatan
Dua cara untuk mendiagnosa diabetes:
Mengukur gula dalam urine dapat dilakukan dengan uristik. Prosedur ini terbilang mudah karena hanya mencelupkan uristik ke dalam urine selama 30 detik.
Indikatornya adalah warna. Jika warna pada uristik berubah, maka kadar gula darah tidak normal. Hal ini dapat dilakukan kapanpun dan juga saat berpuasa.
Mengukur gula darah adalah tes darah, dan melakukan tes darah secara teratur penting untuk memantau seberapa tinggi kadar gula darah.
Kapan memeriksa gula darah?
- Glukosa darah puasa: dalam tes ini, seseorang harus berpuasa selama semalam, setidaknya 8 jam, dan kemudian kadar gula darah diperiksa.
- Glukosa darah postprandial: tes dilakukan dua jam setelah makan. Hal ini dilakukan untuk memeriksa seberapa baik fungsi tubuh untuk mengatur gula darah setelah makan.
- Tes glukosa darah secara acak dilakukan kapan pun.
Pengobatan
- Mengatur kadar gula darah harus direncanakan dengan bantuan tim kesehatan berkualifikasi atau dokter.
- Tujuan utamanya adalah untuk menjaga kadar gula darah di angka normal.
- Pengobatan membutuhkan perhatian terhadap kontrol berat badan, olahraga, dan diet.
- Obat oral atau insulin akan dibutuhkan.
- Jangan mulai atau merubah pengobatan tanpa saran medis.
Adakah obat diabetes?
Diabetes adalah kondisi kronis yang tidak ada obatnya. Namun, komplikasi akibat diabetes dapat dicegah.
Pencegahan diabetes
Diabetes dapat diatur dan dicegah melalui perubahan gaya hidup dan metode olahraga yang baik seperti di bawah ini:
- Olahraga teratur seperti Yoga
- Diet yang tepat dengan saran dokter
- Pemeriksaan medis secara teratur dan tetap menjalani pengobatan
- Mengurangi stress – meditasi
- Mengurangi atau berhenti mengkonsumsi alkohol
- Mengurangi atau berhenti merokok
Akibat dari diabetes:
- Penyakit jantung
- Gagal ginjal
- Masalah penglihatan
- Saraf
- Stroke otak
Pedoman makanan untuk mencegah diabetes
Lebih banyak memakan:
- Segala jenis sayuran
- Sayuran daun hijau
- Makanan kaya serat seperti buncis, gandum, dan apel.
Makan secukupnya:
- Lemak
- Sereal
- Buah-buahan dan kacang-kacangan
- Produk susu
- Produk daging
- Telur
- Nasi putih
Hindari:
- Gula
- Permen
- Madu
- Selai
- Kue dan kue kering
- Jus dengan pemanis dan minuman bersoda
Diabetes dan stroke
Mengapa diabetes seringkali mengakibatkan stroke?
Hubungan diabetes dan stroke diakibatkan oleh cara tubuh menangani gula darah untuk menghasilkan energi. Kebanyakan makanan yang kita makan dipecah menjadi glukosa untuk memberikan tubuh energi.
Glukosa masuk melalui aliran darah dan menuju ke sel-sel seluruh tubuh setelah makanan dicerna. Agar glukosa dapat benar-benar masuk ke dalam sel dan menyediakan energi, hormon yang disebut insulin dibutuhkan.
Merupakan tugas pankreas untuk memproduksi insulin dengan jumlah yang tepat.
Dalam tubuh orang yang mengidap diabetes, pankreas tidak memproduksi insulin (diabetes tipe 1), atau pankreas hanya memproduksi sedikit insulin, atau juga sel-sel dalam otot, hati, dan perut tidak menggunakan insulin dengan benar (diabetes tipe 2).
Kemudian yang terjadi adalah terlalu banyak glukosa dalam darah, sedangkan sel-sel tidak mendapatkan energi yang cukup. Semakin lama, glukosa ini dapat mengakibatkan peningkatan gumpalan lemak dalam dinding pembuluh darah.
Gumpalan-gumpalan tersebut dapat mempersempit atau menghalangi pembuluh darah di otak atau leher, menghentikan aliran darah, menghentikan oksigen untuk masuk ke otak dan menyebabkan stroke.
Faktor resiko stroke
Karena potensi kadar glukosa darah tinggi, diabetes itu sendiri merupakan faktor resiko untuk stroke. Namun, banyak penderita stroke juga memiliki kondisi lain yang menempatkan mereka pada kondisi yang lebih beresiko.
Faktor resiko tersebut adalah:
- Berumur lebih dari 55 tahun
- Sudah pernah stroke atau mengalami sakit jantung
- Memiliki riwayat keluarga sakit jantung
- Kelebihan berat badan
- Merokok
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
Diabetes dan mata
Diabetes dikenal sebagai penyebab kebutaan di Indonesia. Diabetes mengakibatkan perubahan pada seluruh organ tubuh terutama pada retina, sistem saraf, ginjal, dan pembuluh darah.
Apakah Anda Tahu?
- Kebanyakan penderita diabetes mengalami beberapa penyakit mata.
- Penderita diabetes memiliki resiko dua kali lebih besar untuk terkena penyakit mata dari pada yang bukan penderita diabetes.
- Komplikasi mata yang umumnya terjadi pada penderita diabetes adalah diabetes retinopati.
- Resiko kebutaan 25 kali lebih besar terjadi pada penderita diabetes.
- Dengan deteksi dini dan pengobatan tepat waktu, resiko kehilangan penglihatan dapat berkurang secara signifikan.
- Diabetes retinopati sering muncul tanpa gejala di awal. Hanya dokter mata yang dapat mendeteksi tanda-tanda awal dari penyakit ini. Semua penderita diabetes harus memeriksakan mata setidaknya sekali dalam setahun.
- Pengobatan dengan laser sangat sukses dalam mengobati penderita diabetes retinopati.
- Kehilangan penglihatan karena diabetes tidak dapat dipulihkan. Pengobatan dilakukan untuk mengurangi kehilangan penglihatan lebih lanjut.
Penyakit mata umum
Terdapat beberapa penyakit mata umum seperti katarak, kesalahan bias, glaukoma, rabun senja, dan juling.
Katarak:
Adalah kekeruhan dari lensa transparan karena penuaan, yang terletak di dalam mata. Katarak mengarah ke kebutaan, tetapi masih bisa diobati.
Pengobatan: satu-satunya pengobatan adalah dengan melakukan operasi, di mana lensa yang keruh diangkat dan diganti dengan lensa buatan. Kacamata mungkin juga dimasukkan dalam resep.
Kesalahan bias:
Merupakan kelainan mata, dan bukan penyakit mata.
Gejala: Seseorang yang mengalami ini mungkin mengeluhkan hal-hal ini:
- Kesulitan melihat dengan jarak dekat
- Kesulitan membaca
- Pandangan samar
- Kelelahan mata
- Sakit kepala
Pengobatan: kacamata, contact lens, atau operasi bias.
Glaukoma:
Salah satu penyebab kebutaan di Indonesia. Glaukoma adalah sebuah penyakit yang mempengaruhi saraf optik di mata. Glaukoma tidak memandang usia.
Gejala pada orang dewasa:
- Kehilangan penglihatan peripheral (sekeliling) – ini seringkali tidak disadari sampai kerusakan besar terjadi.
- Penglihatan samar dan rusak.
- Sakit dan kemerahan pada mata.
Gejala pada bayi dan anak: Mata kemerahan, berair, dan membesar.
Pengobatan: Glaukoma adalah penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan. Namun pengobatan dapat memperlambat perkembangan penyakit ini. Deteksi dini, pengelolaan yang tepat, dan sering menindak-lanjut dapat mencegah kebutaan akibat glaukoma.
Rabun senja:
Kekurangan vitamin A merupakan masalah kesehatan berat di Indonesia. Penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya asupan vitamin A adalah rabun senja dan bercak bitot.
Gejala:
- Rabun senja: gejala mula-mula adalah ketidak-mampuan untuk melihat saat mulai gelap atau dalam ruangan gelap.
- Bercak bitot: Sering muncul bersamaan dengan rabun senja. Bercak bitot berbeda dalam ukuran, lokasi, dan bentuk tapi memiliki kondisi yang sama.
Pengobatan:
- Kekurangan vitamin A dapat dicegah pada anak dengan memberikan suplemen vitamin A dan makanan kaya vitamin A.
- Memakan makanan kaya vitamin A seperti sayuran daun hijau, sayur-sayuran, sayuran kuning, wortel, labu, ubi, pepaya, dan mangga.
- Antara umur 4 sampai 6 bulan, seorang anak harus dibiasakan dengan makanan kaya vitamin A seperti sayuran, sayuran daun hijau, sayuran kuning, dan buah-buahan.
- Mengkonsumsi makanan kaya vitamin A sangat penting saat hamil.
- Kolostrum dan asi kaya akan vitamin A.
Mata juling:
Adalah sebuah kondisi di mana mata tidak benar-benar selaras atau sejajar. Kondisi ini biasanya bawaan lahir atau dapat juga muncul di kemudian hari
Gejala: Kedua mata tidak memandang pada arah yang sama. Satu mata melihat lurus sementara mata yang lainnya mengarah ke atas, ke bawah, atau ke samping.
Pengobatan: Pengobatan dini dapat membantu dan menyelamatkan penglihatan anak. Kacamata, pengobatan medis, atau operasi mungkin diperlukan. Jika pengobatan ditunda, anak dapat kehilangan penglihatan.
Leave a Comment
No Comments
There are no comment for this article yet. Be the first one to post a comment!