FIT Lokal: Restoran Pertama Di Indonesia Yang Menyajikan Fast Food Sehat Rendah Kalori Berbahan Konnyaku

FIT Lokal, sebuah brand restoran yang terbilang masih cukup baru ini adalah bagian dari The FIT Company, perusahaan yang menjadi rumah besar bagi nama-nama gym seperti 20FIT dan FITSTOP.
Termasuk dalam kategori restoran sehat karena menyajikan Asian comfort food seperti nasi goreng, kwetiau goreng, mie goreng dan lain-lain namun dari bahan konnyaku sehingga rendah kalori.
Hampir di setiap restoran yang kita datangi pasti menyediakan menu yang menjadi favorit kita seperti nasi goreng, kwetiau ataupun berbagai olahan mie.
Hidangan Asia ini sudah sangat familiar dan mendarah daging di lidah kita.
Namun, jenis makanan ini juga rentan bikin badan melar karena kandungan kalorinya yang tinggi dari karbohidrat, proses memasaknya yang menghasilkan banyak minyak, belum lagi dengan penambahan penyedap rasa dan garam yang kita tidak tahu seberapa banyak dimasukkan ke dalam makanan kita.
Tak seperti kebanyakan restoran sehat yang menyajikan makanan-makanan berbahan dasar sayuran dan buah-buahan seperti salad, juice atau smoothie bowl, FIT Lokal menghadirkan hidangan Asia ini untuk konsumen yang menginginkan makanan sehat dan terjangkau namun tak ingin kehilangan orisinalitas rasanya.
Maka sajian seperti mie goreng, kwetiau goreng, nasi goreng, nasi gila dan snack lainnya pun disuguhkan dalam daftar menu.
Tapi jangan salah, tak ada nasi dan mie sungguhan dalam setiap sajian FIT Lokal.
Sebagai gantinya, mereka menggunakan bahan konnyaku dan juga dalam bentuk mie yang disebut shirataki.
Konnyaku adalah bahan makanan khas Jepang menyerupai jelly yang hampir tidak ada kandungan kalori tetapi memiliki serat yang sangat tinggi.
Oleh karena itu, sering digunakan sebagai makanan untuk diet.
FIT Lokal hadir pada tahun 2017 di bilangan Cipete, namun pada saat itu masih dalam bentuk pop up berupa gerobak di lahan parkir sambil menunggu renovasi bangunan selesai.
Lalu pada bulan Maret 2018, FIT Lokal resmi menempati outlet pertamanya di Cipete tersebut.
Tak butuh waktu lama, di pertengahan tahun yang sama FIT Lokal membuka cabang baru di Sinabung, Senayan karena banyaknya permintaan agar mereka membuka cabang yang juga bisa dijangkau oleh warga yang tinggal di luar Jakarta Selatan.
Kebetulan di Sinabung pun sudah ada 20FIT, jadi ini juga menjadi langkah yang strategis untuk mengintegrasikan brand mereka di bawah satu atap.
Lalu apa yang sebenarnya mendasari berdirinya FIT Lokal?
Nova Eugenia, Co-founder sekaligus chef FIT Lokal menjelaskan, “Awalnya sebenarnya saya dan partner memang juga udah makan makanan yang healthy, jadi kita ketemulah sama si bahan dasar konnyaku ini.
Awalnya kita mengonsumsi sendiri di rumah, habis itu karena kita memang udah kerjasama kenapa kita nggak bikin tempat makan yang berbahan dasar ini.
Kalau saya sih awalnya karena suka mie kan, tapi mie yang normal itu karbonya besar kan, jadi saya mulai nyari-nyari di internet, keluarlah si konnyaku “miracle noodle” ini, karena dia sebenarnya kalorinya hampir nol.
Ternyata partner juga udah tahu itu ada yang nasi segala macam, jadi kita ngobrol-ngobrol, mau nggak kita bikin dengan ada nasi sama kwetiau, kita bikin makanan yang rendah kalori dari bahan dasar ini tapi bumbunya pakai bumbu lokal yang masuk lah di lidah orang Indonesia.
Jadi konsepnya itu kaya makan salad sama makan nasi goreng kita kalorinya sama.”

Meski tak memiliki latar belakang chef secara profesional dan bergerak dari kegemaran serta hobi memasaknya, Nova berhasil meracik berbagai menu yang tersedia di FIT Lokal, bahkan awalnya ia terjun langsung di dapur mulai dari belanja bahan, persiapan, pemilihan bumbu-bumbu hingga memasak sendiri.
Nova mengakui bahwa tantangan kala membangun FIT Lokal saat itu terletak pada operasional dengan jumlah tim yang masih terbatas.
Biasanya ia hanya memasak untuk sendiri dan kalangan teman-teman dekat saja, namun sejak mendirikan FIT Lokal, ia harus memasak untuk orang lain dalam jumlah besar yang tentu saja juga akan mendatangkan masukan-masukan yang beragam mengenai masakannya.
Oleh karena itu ia harus menjaga konsistensi dari setiap hidangan yang tersaji di FIT Lokal, karena ini yang paling penting.
Caranya adalah dengan menyiapkan racikan bumbu sesuai takaran untuk setiap menu di semua outlet.
Jadi juru masak tinggal memasukkan saja bumbu-bumbu tersebut tanpa harus mencari-cari sendiri apa saja yang harus disertakan.
Pemilihan bumbu-bumbu ini sendiri dilakukan dengan saksama termasuk beberapa produk saos, dimana FIT Lokal sangat menghindari pemakaian MSG.
Bahkan untuk beberapa menu menggunakan madu sebagai pengganti gula.
Maka terciptalah menu-menu FIT Lokal yang dihasilkan dari ide-ide sang chef sendiri, ada kalanya berasal dari saran tim dan partner juga, yaitu makanan yang dapat diterima oleh berbagai kalangan dari segi rasa, yang tak hanya mengikuti tren semata, kemudian dilakukan eksperimen dan uji coba rasa.
Bila hasilnya memuaskan, maka hidangan tersebut siap tersaji di daftar menu.
Sesuai dengan namanya, FIT Lokal menggunakan bahan-bahan produksi lokal termasuk konnyaku yang berasal dari umbi porang atau iles-iles yang dipasok dari Surabaya.
Bicara soal menu favorit, Nova mengatakan bahwa Nasi Goreng Garlic dan Kwetiau Ebi adalah dua di antara sekian menu yang banyak dicari konsumen.
Pertama kali mencicipi, banyak dari mereka yang tidak percaya bahwa makanan yang mereka pesan tersebut bukan terbuat dari nasi atau kwetiau pada umumnya.
Lebih terkejut lagi saat mengetahui kalori yang terkandung hampir setengahnya dari porsi nasi goreng atau kwetiau biasa.
FIT Lokal juga menyediakan katering sehat lho!
Dengan menu yang berbeda setiap hari dan setiap minggunya yang sudah ditentukan oleh mereka, disertai dengan jumlah kalori yang sudah benar-benar diperhitungkan hingga sesuai dengan kebutuhan asupan kalori harian Anda.
Ditambah lagi, di setiap menu selalu ada satu hidangan berbahan konnyaku.
Nah, bisa jadi pilihan sehat kan untuk Anda yang sedang sangat memperhatikan asupan kalori.
Nova menambahkan bahwa semua chef di FIT Lokal juga belajar tentang kalori dan nutrisi.
“Saya bikin list-nya, karena biar mereka tahu misalnya ini nasi kalorinya berapa, saya print, jadi kalau misalnya mereka lupa, mereka bisa langsung lihat atau nanya di WhatsApp.
Sama saya selalu bilang, karena kita makanan sehat, tolong hati-hati dengan minyak, walaupun kita masaknya pakai minyak canola sih, jadi mereka sedikit mengerti lah, mereka paham kalau masak di sini pakai minyaknya harus sedikit.
Kita ada nutrisionis juga, jadi yang ngitungin jumlah kalorinya, kalau ketinggian dia bilang ke saya supaya dikurangin (takaran bahannya).
Jadi saya kasih resep ke dia, dia itungin kalorinya, itu ada itungannya sendiri.”
Menanggapi maraknya restoran bertema sehat yang mulai banyak bermunculan di Indonesia, Nova menilai bahwa ini adalah sesuatu yang bagus dan pasti bakal terus berkembang.
“Karena itu kan mengarah ke sehat ya, jadi lagi bagus banget sih perkembangannya di Indonesia pada saat sekarang.
Saya juga mengarah ke vegan dan percaya bahwa vegan itu masa depan, cuman bakal butuh waktu yang lama banget untuk bisa masuk sebagai gaya hidup di Indonesia.
Saya sendiri belum bisa menjadi vegan karena saya punya makanan yang nggak vegan (FIT Lokal) jadi saya mesti cobain.
Tapi saya mengurangi banget sih makan daging karena saya nggak terlalu merasa butuh daging, selain itu saya juga udah mulai mengurangi susu, telur, meskipun masih makan cuman ya lebih seimbang aja sih.”
Ia menambahkan bahwa makanan sehat tidak selalu berhubungan dengan diet.
“Karena orang selalu gitu kan, kenapa sih lo makan di FIT Lokal?
Kenapa sih lo diet melulu?
Gue nggak diet, ya emang ini tuh makanan sehat, bukan berarti kita diet.”
Ia pun optimis jika FIT Lokal akan mampu bersaing dengan resto-resto sehat lainnya dan tetap eksis karena mereka tidak menjual makanan yang hanya sedang ngetren sesaat saja tapi juga makanan long lasting yang selalu ada di sekitar kita seperti nasi goreng, mie goreng, kwetiau dan lain-lain sehingga FIT Lokal bisa menjadi salah satu variasi makanan sehat yang kalorinya sama dengan salad tapi Indonesia banget.
Penasaran seperti apa menu-menu di FIT Lokal?
Kami mencoba beberapa di antaranya yaitu Konnyaku Bites, Kwetiau Ayam Hot Sauce, Nasi Gila Ayam, dan Rice Bowl Chicken Breast Hot Sauce.
Yuk kita kupas satu persatu.
Konnyaku Bites
Sekilas sajian yang satu ini mirip dengan cireng.
Rasanya pun tak jauh beda, hanya sedikit lebih kenyal dibanding cireng.
Terbuat dari konnyaku yang dipotong segi empat, digoreng dalam balutan tipis tepung kentang bebas gluten sehingga bagian luarnya terasa renyah namun ringan.
Dengan taburan bubuk smoked paprika dan bawang putih, dilengkapi cocolan saus sambal, camilan ini mantap menggoyang lidah.
Rasanya pedas tapi tak terlalu pedas, dan juga gurih.
Dengan kalori sekitar 300 kcal per porsi, rasanya aman jika tanpa terasa kita mengunyah lagi dan lagi.
Kwetiau Ayam Hot Sauc
Kwetiau shirataki dengan potongan daging ayam dan topping bongkahan putih telur dilengkapi saus pedas serta taburan bawang goreng ini memiliki kandungan kalori sekitar 160 kcal.
Rasanya tak beda jauh dengan kwetiau goreng biasa, dengan cita rasa saus pedas khas FIT Lokal.
Putih telur menjadi sumber protein tambahan dalam sajian ini.
Nasi Gila Ayam
Sajian nasi dari bahan konnyaku ini bentuknya memang seperti nasi biasa namun butirannya lebih kecil dan agak bulat.
Dengan topping yang terdiri dari telur ceplok, potongan daging ayam, irisan bawang bombay dan taburan biji wijen yang dicampur dalam saus manis gurih ini memiliki kalori sekitar 260 kcal.
Rasanya lebih ringan, maksudnya tidak terlalu tajam dari bumbu-bumbu yang beragam, lebih terasa perpaduan asin dan manis namun pas.
Rice Bowl Chicken Breast Hot Sauce
Hidangan pamungkas ini memang paling banyak kandungan kalorinya, yaitu 405.9 kcal.
Mungkin karena pernak-perniknya lebih banyak, selain potongan dada ayam juga ada sayuran seperti caisim, wortel, sawi putih dan cabai merah dalam saus pedas ala FIT Lokal.
Ditambah lagi dengan telur ceplok di balik tumpukan yang ramai tersebut.
Rasanya pun lebih kaya akan bumbu.
Semua hidangan di FIT Lokal disajikan dalam wadah kecil berupa paper box khusus yang bisa ditutup kalau-kalau Anda tidak menghabiskannya dan ingin membawanya pulang.
Konnyaku matang ini bisa tahan hingga 2 – 3 hari.
Ia tidak cepat basi karena mengandung 95% air dan tidak mengandung gula.
Percayalah bahwa porsi yang tampaknya sedikit itu akan seger menipu kapasitas pencernaan Anda, karena makan setengah porsi pun rasanya sudah mengenyangkan.
Apalagi jika dihabiskan, maka Anda tidak ingin ngemil-ngemil lagi sampai beberapa jam berikutnya.
Oleh karena itu konnyaku ini cocok sebagai makanan untuk diet.
Ada yang spesial dari menu FIT Lokal menjelang bulan puasa dan Idul Fitri mendatang, yaitu ketupat konnyaku dengan hidangan pendamping berupa rendang daging dan vegan, serta gulai sayur.
Nantikan saja ya!
Kedepannya FIT Lokal juga berencana untuk membuka cabang berikutnya di wilayah Jakarta Barat yang menurut Nova cukup menantang dari segi minat pasar yang agak berbeda dari masyarakat di Selatan Jakarta.
Banyak pula tawaran untuk membuka cabang di luar kota Jakarta namun masih harus dipersiapkan dan dipertimbangkan dulu secara matang perihal operasional, konsep dan sebagainya.
Sesuai hashtag yang diusung FIT Lokal yaitu #ENAKTAPISEHAT, sebagai penyedia makanan sehat dengan cita rasa lokal, tentunya FIT Lokal menjadi salah satu alternatif bagi Anda yang sedang mencari asupan sehat dengan jumlah kalori yang terukur tanpa mengorbankan kenyamanan dan kepuasan lidah serta perut Anda.
—
FIT Lokal
Jl. Cipete Raya No. 14, Jakarta
Jl. Sinabung Raya No. 9, Jakarta
Ruko Kebayoran Arcade 2 Blok B3 No. 51, Bintaro, Tangerang
+628588888840 (Cipete)
+6285888888211 (Sinabung)
+6285888888407 (Bintaro)
fitlokal
fitlokal
Mon – Sun 10.00 – 21.00
Leave a Comment
No Comments
There are no comment for this article yet. Be the first one to post a comment!