Fitness Indonesia: Fokus Berorientasi Pada Hasil Dengan Merancang Program Secara Personal Untuk Klien

Fitness Indonesia adalah salah satu gym yang memiliki konsep dan program yang berbeda dengan tempat kebugaran lainnya.
Melalui customized training dan personalised program yang mereka tawarkan, klien bisa lebih nyaman dalam menjalankan program latihan dan diet sehingga bisa lebih fokus pada hasil yang maksimal.
Persoalan umum yang biasa dihadapi orang-orang yang mengikuti program khusus di sebuah tempat kebugaran adalah mereka dituntut mengikuti program atau latihan yang sama sesuai dengan standar yang ditentukan oleh personal trainer di gym tersebut.
Padahal kondisi dan tingkat kebugaran tiap orang berbeda-beda, sehingga prosesnya pun seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan pribadi masing-masing.
Hal inilah yang membuat Fitness Indonesia berbeda dengan gym lainnya.
Bukan klien yang harus ‘terpaksa’ mengikuti program mereka, tapi merekalah yang akan merancang program latihan dan diet apa yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing klien secara personal sehingga hasilnya pun bisa lebih sesuai target si klien tersebut.
Untuk menelusuri lebih jauh mengenai Fitness Indonesia, FabFit by (X)S.M.L berkesempatan mewawancarai Founder & Head Coach Fitness Indonesia, yaitu Coach Tobias Ganda.

Coach Tobias Ganda, Founder & Head Coach Fitness Indonesia
Bagaimana awal mula Anda tertarik dan menekuni dunia kebugaran?
Sebenarnya, saya memang sudah menggemari olahraga dari sejak umur 6 tahun.
Dari kedua kakek saya memang sudah ada darah olahraga, dimana keduanya adalah atlet klub daerah.
Sepakbola dari kakek dari ayah dan basket dari kakek dari ibu.
Saya bermula dari basket sejak umur 6 tahun yang sering saya mainkan bersama kakak saya dan teman-temannya.
Kemudian, di SMP, saya mulai mengenal bola voli, walau masih lebih tertarik bola basket.
Namun, karena kesempatan untuk menjadi pemain inti tim basket sekolah lebih kecil daripada pemain inti tim voli, saya memilih menekuni tim voli ketika SMP, sampai menjadi kapten tim voli di SMP.
Hal ini berlanjut sampai SMA.
Sebelum mulai kuliah di Singapura, saya pun sudah bertekad untuk bergabung ke tim voli mereka.
Dan saya pun direkrut sebagai anggota tim voli mereka, walau bukan pemain inti.
Setelah beberapa tahun di bangku cadangan, ketika saya sudah senior, pelatih saya bilang ke saya: “Dari segi teknik, kamu lebih hebat dari dia (pemain inti yang bermain posisi sama dengan saya – setter / pengumpan).
Tapi, kamu kalah di power seperti lompatan, kecepatan, tenaga pukulan.”
Dari situ saya diberi tugas ketika liburan untuk latihan beban, dengan tujuan meningkatkan strength dan power.
Di situlah mata saya terbuka soal fitness dan latihan beban yang selama ini saya anggap hanya untuk binaragawan sekadar membesarkan otot, ternyata fitness juga bisa untuk meningkatkan strength dan power tanpa bikin badan seperti binaraga.
Ketertarikan saya pun akan dunia fitness mulai muncul
Setelah lulus kuliah, selain bekerja di perusahaan komputer sebagai programmer, saya pun masih aktif bermain voli kompetitif antar klub.
Namun, saya mengalami sobek ankle parah.
Balik lagi, ketika cederanya mulai pulih, saya balik ke fitness untuk rehab kekuatan dan fleksibilitas kaki saya, yang tambah menumbuhkan ketertarikan saya akan fitness.
Akhirnya, saya memutuskan untuk menjadi pelatih fitness full time di salah satu strength & conditioning facility di Singapura, dimana saya berkesempatan untuk melatih berbagai macam orang, dari orang biasa yang hanya sekadar ingin melangsingkan badan, sampai atlet (dari tenis, binaraga, softball, netball, voli, basket.
Dari atlet SMA, universitas, sampai profesional dan nasional) yang mempersiapkan diri untuk kompetisi bertaraf lokal, nasional, sampai internasional.
Di saat yang sama, saya berkesempatan mengikuti seminar dan berinteraksi dengan pelatih-pelatih strength & conditioning yang sudah berpengalaman melatih atlet / juara dunia.
Dari situlah saya memutuskan untuk memfokuskan diri ke strength & conditioning dan mempelajari lebih dalam dunia ini langsung ke sumbernya (Charles Poliquin) di Kanada dan Australia.
Apa yang membuat Anda mendirikan Fitness Indonesia?
Setelah melihat gym dan strength & conditioning facility di Singapura, Kanada, dan Australia, dengan pelayanan pelatihannya yang sangat kompeten dan berkualitas, saya merasa sayang bila fasilitas dan pelayanan yang sama tidak dibawa ke Indonesia.
Dan memang saya merasa saat itu kebanyakan gym di Indonesia terlalu terfokus pada bodybuilding dan binaraga.
Karena itu fokus Fitness Indonesia sedikit lebih berbeda.
Tidak melulu soal bodybuilding tapi juga rehabilitasi cedera, peningkatan strength dan performa olahraga (apapun olahraganya), stamina, daya tahan tubuh.
Atas dasar pengalaman saya di luar negeri yang membuat saya berkeinginan untuk membawa pengalaman saya ke Indonesia melalui Fitness Indonesia, khususnya dalam hal bagaimana kompetensi dan kualitas pelayanan pelatihan mereka, bagaimana pengetahuan serta penelitian / penemuan terbaru menjadi dasar teori yang mereka ajarkan kepada klien mereka (sesuatu yang kurang juga di industri kebugaran Indonesia secara umum – dimana kebanyakan berdasarkan “cara ini bekerja untuk saya / dia, jadi pasti benar”).
Program apa yang ditawarkan di Fitness Indonesia yang membuatnya berbeda dari gym atau pusat kebugaran lainnya?
Yang berbeda dari kami adalah bagaimana program latihan dan program diet kami untuk klien-klien kami sungguh-sungguh didesain secara individual sesuai tujuan dan situasi kondisi masing-masing klien, mulai dari kondisi kesehatan, pengalaman latihan, hasil yang dicari, jadwal / kebiasaan kerja, selera dan kebiasaan makan, vegan / non-vegan, sejarah cedera, umur, gender, sampai postur.
Bila di gym lain, ketika seseorang datang ke salah seorang pelatih meminta sebuah pola latihan dan makan, pelatih tersebut cenderung langsung menjelaskan program latihan dan dietnya seperti apa (yang biasanya sama untuk setiap orang yang bertanya kepadanya).
Di gym kami, kami justru akan menjawab tidak tahu, karena kami belum tahu cukup banyak mengenai orang ini.
Kami justru akan bertanya lebih dalam dulu sebelum kami menjelaskan secara garis besar pola latihan dan makannya akan seperti apa.
Semakin kami tahu banyak, barulah semakin detil kami menjelaskan pola latihan dan makan mereka.
Selama 10 tahun Fitness Indonesia berjalan, bisa jadi sudah ribuan program berbeda yang kami rancang, dari yang untuk rehabilitasi lutut, perbaikan postur skoliosis atau kifosis untuk anak umur 12 tahun, persiapan kompetisi / pemulihan setelah kompetisi atlet judo / bulutangkis / sepakbola, peningkatan kesehatan lansia 63 tahun, sampai pelangsingan badan kilat untuk calon pengantin dan pramugari.
Kami tidak menggunakan program template / cetakan dimana program A untuk wanita, program B untuk pria, program C untuk melangsingkan badan, program D untuk membesarkan otot seperti gym lain pada umumnya.
Karena itu, semua program yang kami tawarkan di Fitness Indonesia selalu diawali dengan konsultasi awal dimana kami mencari tahu lebih detil mengenai klien, kemudian assessment dimana kami menjalani beberapa tes kepada klien untuk menggali info lebih lanjut, baru dilanjutkan dengan perancangan program dan selanjutnya pengawasan apabila program yang kami rancang sudah perlu diubah karena kondisi klien yang sudah berubah.
Itu salah satu perbedaan kami juga dimana program latihan dan diet kami untuk klien yang sama akan selalu disesuaikan secara berkala, sementara di gym lain cenderung sama dari awal sampai akhir.
Di antara beragam layanan yang ada di Fitness Indonesia, mana yang paling banyak diminati peserta?
Best seller tempat kami adalah layanan personal training dimana klien datang dan langsung dilatih oleh tim pelatih kami di gym kami menggunakan program latihan kami.
Dan yang juga tak kalah diminati adalah program home training dimana kami datang ke lokasi klien dan melatih mereka langsung di tempat mereka (entah itu rumah, apartemen, atau gym mereka – selama gym itu memperbolehkan kami melatih di sana) dengan program latihan yang kami rancang sesuai dengan peralatan yang tersedia di sana.

Apa itu Sistem Fitness Stellar dan Stellar Coaching Education Program?
Sistem fitness stellar adalah sistem 5 langkah yang membuat kami berbeda dari gym lain pada umumnya seperti dijelaskan di pertanyaan ke-3 tadi, yaitu:
– Konsultasi, dimana kami dan klien akan berbincang lebih lanjut mengenai sejarah, tujuan, dan situasi kondisi klien seperti riwayat kesehatan, sejarah cedera, hasil yang dicari serta batas waktunya bila ada (seperti bulan Desember mau liburan ke pantai jadi badan harus bagus, atau 3 bulan lagi mau nikah), sampai jadwal kerja (seperti seberapa sering dan berapa lama dinas keluar kota / negeri) dan waktunya, serta kebiasaan makan (seperti jenis makanannya, waktu makannya, dan berapa kali sehari makan)
– Assessment, dimana kami akan menjalani beberapa tes kepada klien, mulai dari fleksibilitas, mobilitas, postur, sampai kadar lemak tubuh yang hasilnya akan menentukan bagaimana program latihan dan dietnya nanti
– Perancangan program yang custom sesuai hasil assessment dan konsultasi sehingga program yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan masing-masing klien
– Pengawasan dan bimbingan, dimana klien akan menjalani program latihan dan dietnya dengan bimbingan dan panduan konsisten dari kami.
Bimbingan kami tidak hanya terbatas pada waktu latihan tetapi juga di luar itu melalui WhatsApp / email kami dan pelatih masing-masing.
Di sisi lain, segala feedback, kendala, dan kesulitan klien akan selalu dijadikan pertimbangan dalam menentukan apakah program rancangan kami sudah perlu disesuaikan
– Assessment ulang dan penyesuaian, dimana secara berkala kami akan melakukan assessment kembali dan bila diperlukan penyesuaian pada program latihan dan makannya, kami akan kembali ke langkah 3
Stellar Coaching Education Program adalah sistem in-house training kami untuk pelatih-pelatih kami untuk memastikan setiap pelatih kami memiliki pemahaman mengenai latihan dan diet yang sama, serta teknik dan cara melatih yang sama.
Program ini adalah cara saya untuk meneruskan pengalaman dan ilmu yang saya dapat dari melatih di Singapura, Kanada, dan Australia kepada seluruh tim pelatih saya agar mereka pun akan melatih sebagaimana pelatih-pelatih di luar negeri yang sudah saya temukan.
Program ini mengajarkan mulai dari teori, prinsip, dan fundamental latihan dan nutrisi sampai cara dan teknik melatih (mulai dari di mana harus berdiri, bagaimana menempatkan diri agar tak terlalu dekat atau jauh ketika klien melakukan gerakan tertentu, bagaimana memberi instruksi agar tepat waktu dan sasaran tanpa merusak konsentrasi klien, sampai apa yang harus diperhatikan untuk setiap gerakan dari ujung kepala sampai kaki).
Jadi tidak heran bila pelatih kami bisa mengoreksi dari hal yang bahkan sangat sepele seperti kaki yang terlalu menyudut keluar (rata-rata 15 derajat keluar adalah sudut yang pas untuk gerakan kaki) sampai leher yang terlalu mendongak (leher harus dalam posisi segaris dengan punggung untuk gerakan apapun) atau bahkan pergelangan yang memutar sewaktu menarik (umum dilakukan untuk gerakan menarik apabila klien sudah kelelahan).
Program diet dan latihan apa yang paling baik diterapkan untuk menurunkan berat badan?
Sebagaimana jawaban di pertanyaan ke-3, program apa yang terbaik untuk Anda?
Kami tidak tahu.
Secara umum, program diet dan latihan yang terbaik untuk Anda adalah program diet dan latihan yang memang dirancang khusus dan sesuai untuk Anda.
Karena itulah di komunitas strength & conditioning coach, terkenal ungkapan “tidak ada program yang sempurna dan terbaik”.
Semua program memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, tinggal masing-masing individu memilah-milah mana yang sesuai untuk tujuan dia, apa prioritasnya dan manfaat program itu melebihi kekurangannya.
Contohnya tidak mungkin 1 program latihan memfokuskan semua otot, sampai yang kecil-kecil seperti otot bahu depan, samping, belakang atau betis luar dan dalam.
Ada program yang fokus ke bahu samping dan mengorbankan depan, ada yang sebaliknya.
Karena bila semua otot difokuskan, program bisa panjang sekali dan yang menjalani akan kelelahan sekali sehingga efektifitas dan efisiensi program juga menurun.
Menghadapi klien dengan kebiasaan dan karakter yang beragam tentunya menjadi tantangan tersendiri.
Apa pengalaman paling menarik yang pernah Anda hadapi sehubungan dengan hal tersebut?
Yang sangat menantang adalah menangani atlet karena masalah mereka jauh lebih spesifik dari orang pada umumnya, tuntutan mereka jauh lebih tinggi (perform di kompetisi atau kami dianggap gagal), serta jadwal mereka yang jauh lebih padat (mereka latihan bisa 8 jam sehari, yang menyisakan sedikit waktu dan tenaga bagi latihan kami – sementara di sisi lain kami harus deliver peningkatan performa).
Jadi tak mudah mengikuti jadwal mereka yang padat serta kondisi mereka yang berubah.
Minggu ini normal-normal saja, minggu depan ada keluhan bahu sakit, atau jadwal pertandingan baru muncul.
Artinya program latihan dan diet harus disesuaikan.
Jadi, orang pada umumnya bisa menggunakan program latihan dan diet yang sama 1-2 bulan, untuk atlet biasa hanya bertahan dalam waktu mingguan, bahkan harus berubah tiba-tiba bila dia ada keluhan cedera (dari program yang fokus ke performa jadi fokus ke rehab).
Namun, itu semua setimpal dengan kebanggaan bila mereka perform dan juara di kompetisi.
Yang paling membanggakan adalah atlet judo kami yang sudah tidak muda lagi (umur 34 tahun – atlet judo umumnya 25 tahun ke bawah) justru mampu meraih prestasi terbaik sepanjang karir dia dengan juara 3 di piala gubernur.
Kemudian kedua atlet junior bulutangkis kami dari Chandra Wijaya club yang justru berhadapan di final dan akhirnya merebut juara 1 dan 2.
Selain itu, pengalaman mendapat kepercayaan dari beberapa pejabat tinggi negara juga tidak kalah membanggakan.
Saya secara pribadi tidak pernah menyangka akan diundang untuk datang dan melatih di kediaman beberapa pejabat tinggi negara.
Mengintimidasi awalnya, terutama yang jenderal purnawirawan, tapi siapa sangka pada akhirnya kita sangat akrab dan mendapat kepercayaan lebih dengan melatih anak-anak mereka juga.
Fitness Indonesia sudah berdiri selama lebih dari 10 tahun.
Apa kuncinya hingga bisa bertahan sampai saat ini?
Singkatnya, we deliver our promise.
Kami tidak sekadar janji, kami memberikan hasil nyata kualitas tinggi.
Karena sebenarnya, itu yang dicari orang dari fitness / gym.
Di saat gym lain fokus pada gimmick seperti peralatan mutakhir dan terbaru, tempat bagus seperti menyerupai hotel (lengkap dengan lounge, coffee machine, dan dvd rentalnya bahkan), locker / changing room seperti spa, promo-promo dan marketing / branding, kami fokus ke 1 hal, yaitu bagaimana membawa hasil terbaik kepada klien sesuai keinginan mereka.
Prinsip saya selalu seperti kata Bruce Lee, “Lebih baik master dalam 1 hal daripada average dalam ratusan hal berbeda”.
Kami memilih untuk master dalam hal memberikan pelatihan yang membuahkan hasil terbaik.
Bicara mengenai diet atau makanan sehat, pola makan seperti apa yang Anda jalani?
Saya pribadi menjalani pola makan bebas bertanggung jawab, dimana artinya pengendalian porsi.
Saya tidak mengkotak-kotakkan makanan (kami menyebutnya rasisme makanan di gym kami) dimana makanan dilabeli junk food, makanan sehat, makanan berlemak, bergula, dsb.
Tidak ada makanan yang sehat bila dimakan secara berlebihan (orang bisa mengalami obesitas bila mengonsumsi terlalu banyak buah atau konstipasi / malnutrisi bila kebanyakan makan sayur – umum pada vegan).
Tidak ada makanan yang harus dihindari sama sekali asal kita tahu bagaimana porsi yang pas bagi kita.
Jadi, semua saya lihat bukan dari labelnya junk food atau healthy food, tapi dari kandungannya, mulai dari kalori, serat, gula, protein, lemak.
Selama semua nutrisi terpenuhi secara sesuai, kita akan dapat hasil yang kita cari.
Klien pun kami ajarkan untuk melihat makanan dari sudut pandang yang sama, bukan dari labelnya, melainkan dari kandungannya.
Dari situ, kita mainkan pengendalian porsi saja.
Tentu saja junk food, yang umumnya berlemak tinggi, tidak bisa dikonsumsi dalam jumlah tinggi, tapi bila konsumsinya diatur / dibatasi, junk food sedikit-sedikit tidak masalah.
Saya pribadi konsumsi es krim setiap hari sebelum tidur dengan jumlah terbatas 5 sendok makan.
Masih tentang pola makan. Pelaku diet biasanya menghindari karbohidrat dan lemak.
Sebenarnya bagaimana pengaturan nutrisi ini agar berat badan seimbang?
Singkatnya, disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
Sering orang berkomentar, “Buruh bangunan makan nasi gila-gilaan tapi kok gak gemuk?
Saya makan nasi sedikit gemuk.”
Nah itu karena mereka butuh karbo banyak untuk kebutuhan tenaga mereka saat bekerja.
Sementara bila Anda makan seperti mereka tapi kerjaan Anda hanya duduk di kursi kantor Anda seharian, tentu saja itu berlebih.
Begitu pula dengan lemak.
Lemak memang berkalori tinggi, tapi di satu sisi dibutuhkan untuk keseimbangan hormon tubuh (beberapa hormon seperti testosterone membutuhkan lemak untuk produksinya).
Jadi penurunan berat badan tidak sesederhana menghindari karbo dan lemak.
Yang tepat adalah menyesuaikan konsumsi karbohidrat dan lemak agar tak berlebih, tapi pas sesuai kebutuhan.
Pesan atau saran kesehatan apa yang bisa Anda bagikan untuk pembaca kami?
Stop mencari waktu, program, pola yang sempurna karena tidak ada.
Mulailah menjalani pola latihan dan makan Anda sesuai waktu yang Anda miliki.
Tidak masalah Anda hanya punya 2×30 menit seminggu, mulailah dari situ.
Jangan menunggu hidup Anda untuk sesuai dengan program latihan dan makan Anda, tapi sesuaikan program latihan dan makan Anda dengan hidup Anda, karena hidup tidak hanya sekadar makan dan nge-gym.
Bagi Anda yang ingin memiliki pengalaman personal yang berbeda dengan bimbingan program latihan dan diet dari personal trainer berdedikasi dan berpengetahuan, segera kunjungi Fitness Indonesia yang berlokasi di Kelapa Gading, Puri Indah dan Bekasi.
Atau kunjungi website Fitness Indonesia di https://fitnessindonesia.com/ untuk informasi selengkapnya.
Leave a Comment
No Comments
There are no comment for this article yet. Be the first one to post a comment!