FITSTOP: Mengikuti Jejak Kesuksesan 20FIT Untuk Menginspirasi Masyarakat Agar Hidup Lebih Sehat

FITSTOP adalah salah satu lini bisnis di bawah naungan The FIT Company, perusahaan yang juga menaungi 20FIT, nama yang tentunya sudah tak asing lagi di kalangan pegiat kebugaran.
FITSTOP ini adalah gym konvensional yang mengusung konsep fitness boutique dengan kelas-kelas olahraga pilihan yang bisa diikuti, selain juga tersedia area khusus untuk membentuk tubuh dengan peralatan yang state-of-the-art.
Simak ulasan dan bincang-bincang kami dengan Prianka Bukit, Co-Founder dan Managing Director The FIT Company berikut ini.
Gaya hidup sehat dan bugar belakangan ini semakin menarik minat masyarakat Indonesia.
Sebuah indikasi yang baik bila dibandingkan dengan beberapa tahun silam dimana kebutuhan untuk menjadi sehat adalah sesuatu yang mahal dan cukup sulit ditemukan.
Salah satu sarana pendukung gaya hidup sehat yang terlihat nyata saat ini adalah kian maraknya gym atau fitness club yang bermunculan terutama di ibukota.
Mulai dari mega gym hingga micro gym atau studio kebugaran kecil yang bertebaran di mana-mana, menjadikan pilihan yang bervariasi bagi orang-orang yang mulai peduli akan kesehatan dan ingin beralih ke gaya hidup yang lebih aktif.
FITSTOP hadir untuk menjembatani kebutuhan akan hidup sehat dan bugar kaum urban yang mayoritas menjalani keseharian dengan banyak duduk di belakang meja dan kurang bergerak.
Gym bergaya futuristik ini merupakan ‘adik’ dari 20FIT, micro gym pertama di Indonesia yang sukses memperkenalkan konsep latihan 20 menit dengan teknologi Electro Muscle Stimulation (EMS) yang setara dengan 2 jam latihan konvensional.
Didirikan pada 2017, FITSTOP menyasar target market yang berbeda dari 20FIT, yaitu orang-orang yang memang belum terbiasa dengan teknologi yang tergolong baru di dunia fitness sebagaimana yang digunakan di 20FIT, dan juga orang-orang yang lebih suka berolahraga di gym dengan durasi yang lebih lama atau lebih nyaman mengikuti kelas olahraga.
Sebelumnya berupa pop up studio yang menyatu dengan 20FIT cabang Sinabung, Senayan sebelum akhirnya menempati rumah barunya di Menara BTPN Mega Kuningan hingga saat ini.
“Waktu kita bikin 20FIT, nggak bisa nih kita menargetkan market itu, dan waktu mereka datang ke kita nyoba alat atau nyoba-nyoba jadi member sebulan misalnya, mental habis itu.
Mereka bilang kayanya nggak cocok nih, gue cocoknya kelas Zumba, lo ada nggak?
Terus kita diem. Nggak ada, gitu kan.
Waktu itu bergerak dari situlah kita bilang, ok, untuk kita bisa capture the whole thing, kita mesti buat satu brand lagi yang emang fokusnya di kelas dan big box seperti ini gitu lho, ada weight areanya, free weight training areanya, ada classesnya, maka dari situ lahirlah si FITSTOP ini,” papar Prianka Bukit, Co-Founder dan Managing Director The FIT Company.

Dengan konsep all in one yang menyerupai mega gym, member mendapatkan semua fasilitas yang ada di FITSTOP.
Menurut lelaki yang akrab disapa Pria ini, perbedaan FITSTOP dengan fitness club lainnya adalah terletak pada konsep model bisnis.
“Kalau big box yang lain itu kan franchise ya. Seperti mega gym yang kita tahu udah punya nama besar, itu udah franchise dari luar.
Mereka punya hal-hal tertentu yang harus dijalani yang udah nggak bisa diganggu gugat misalnya layoutnya atau warnanya mesti kaya gini, jadi harus tunduk dan nggak bisa diapa-apain.
Sedangkan kita di sini ada kebebasan untuk menentukan looks, feel, flow dan segalanya tuh ngikutin maunya kita, berdasarkan pengalaman kita, apa sih yang kita mau kalau kita masuk ke sebuah mega gym.
Jadi memang kita maunya konsep kita sendiri, nggak konsep dari luar yang dipaksain,” tuturnya.
Layaknya boutique gym, FITSTOP juga baru meluncurkan Fitmart yang menyediakan merchandise seperti makanan atau snack sehat baik brand luar maupun brand sendiri seperti FIT mee, mie instan sehat dalam tampilan dan kemasan yang menarik.
Karena FITSTOP dan 20FIT berada di bawah satu holding company yang juga bergerak di bidang wellness technology, jadi mereka mencoba untuk menciptakan ecosystem of wellness yang tidak hanya dilihat dari sisi olahraganya saja namun juga dari sisi lifestyle, fashion serta makanan juga, dan ke depannya, The FIT Company sedang mempersiapkan suatu platform aplikasi yang mewadahi semua layanan tersebut.
Berafiliasi dengan brand yang sudah lebih dulu dikenal seperti 20FIT bukan berarti tak ada tantangan tersendiri bagi FITSTOP pada masa awal berdirinya.
Dengan luas area yang jauh lebih besar dibandingkan 20FIT, belum lagi persaingan dengan beberapa mega gym yang berada di sekitar lokasi, membuat Prianka dan tim harus berusaha membangun konsep dan image yang akan dibawa ke publik.
Meski demikian, ia optimis bahwa kesempatan dan pasar untuk tiap brand fitness pasti ada saja.
“Kalau dilihat lagi, emang di Indonesia ini, Jakarta khususnya, keterbukaan orang terhadap wellness tuh udah jauh dibanding 3 – 4 tahun lalu, makin sadar lagi lah orang, makanya prosper lah,” imbuhnya.
Oleh karena itu, penting bagi FITSTOP untuk selalu mengutamakan pengalaman dan pelayanan yang baik bagi member maupun customer baru sehingga mereka betah dan memiliki pengalaman yang menyenangkan saat berolahraga di FITSTOP tanpa merasa sedang berada di gym.
Meski awalnya mendapatkan banyak keraguan, namun seiring waktu, satu demi satu keraguan itu patah dan FITSTOP kini memiliki pasarnya sendiri.
Selain area gym, tersedia pula dua ruangan studio untuk kelas olahraga dengan kapasitas 10 – 15 orang, bahkan untuk kelas Cycling bisa muat hingga 30 orang.
Bicara mengenai kelas yang tersedia di FITSTOP, di antaranya yaitu Boot Camp, Yoga, Piloxing, Fit Dance, Fit Cycle, Muay Thai, Zumba, Core, TRX, American Boxing, Queenax, Fit Balance, dan Sweat It Out.
Untuk yang lainnya mungkin Anda sudah cukup familiar, namun untuk yang tiga terakhir yaitu Queenax, Fit Balance dan Sweat It Out, apa itu?
Prianka menjelaskan bahwa saat ini olahraga yang cukup ngetren adalah free weight training dan bodyweight training yang tidak perlu menggunakan alat-alat apapun atau hanya menggunakan alat-alat sederhana.
Pada dasarnya seperti itulah Sweat It Out, yaitu HIIT (High-Intensity Interval Training) dengan memasukkan gerakan push up, lunges, squats, jumping jacks, yang dikemas dalam program yang dibuat khusus oleh certified trainer FITSTOP.
Queenax pun sebenarnya adalah bentuk dari HIIT dan Boot Camp, atau lebih tepatnya Circuit Training, dengan struktur berupa alat dan gerakan yang harus dilakukan oleh satu grup berjumlah 6 – 15 orang secara bergantian.
Sedangkan Fit Balance sebenarnya mirip dengan yoga karena mengajarkan pose-pose yoga yang bermanfaat untuk memperbaiki atau meningkatkan keseimbangan otot tubuh.
Satu hal yang mungkin masih sering terjadi pada seseorang yang baru menginjakkan kaki di gym dan tertarik untuk mencoba latihan tertentu namun sebenarnya masih bimbang untuk memilih mana yang cocok untuk dirinya, di sini FITSTOP juga berperan untuk membantu memberikan arahan dan konsultasi.
Sebelumnya ada proses orientasi berupa pengukuran dengan alat bernama InBody yang selain mengukur berat badan juga dapat menganalisa komposisi tubuh seperti massa otot, lemak dan kadar air.
Kemudian ada pula interview mengenai sejarah apakah pernah cedera, biasanya melakukan olahraga apa, mau mulai di mana dulu, targetnya apa, dan sebagainya.
Barulah kemudian tim FITSTOP akan menyarankan atau mendesain latihan yang sebaiknya dilakukan sesuai dengan hasil pengukuran dan interview tersebut.
Sebenarnya dengan pengukuran menggunakan InBody saja sudah dapat memberikan gambaran kepada peserta mengenai kebutuhan olahraga yang tepat untuk mereka.
Latihan dengan EMS juga tersedia di FITSTOP, meski tak sebanyak di 20FIT, jadi Anda yang ingin mencoba merasakan pengalaman menggunakan alat ini sebelum benar-benar nyemplung di 20FIT juga bisa lho.
Tenang saja, latihan ini termasuk private training jadi selalu ada pelatih atau coach yang selalu siap membantu dan memandu gerakan yang harus dilakukan.
Bahkan di area gym pun para coach ini juga akan dengan senang hati membantu jika ada yang kesulitan dengan penggunaan alat-alat ataupun membimbing cara-cara latihan dan gerakan yang benar.
Bahkan ada salah seorang klien di FITSTOP yang memiliki keterbatasan fisik namun dengan semangat yang tanpa batas untuk terus berlatih melalui bimbingan coach-nya agar mencapai tujuan memiliki raga yang sehat dan bugar.
Ini berarti tak ada diskriminasi bagi orang dengan kondisi fisik apapun untuk bergabung di FITSTOP, tak hanya untuk orang-orang bertubuh atletis saja, karena seperti yang dikatakan Prianka, “Mindset-nya harus dari goals-nya mereka.
Kalau mereka bilang mereka bisa, ya udah kita push dan bantu mereka untuk bisa.
Justru kalau komitmen itu datang dari klien, itu lebih enak lagi, kita tinggal jalanin aja, kita coba karena dia udah kasih komitmen itu.”
“Fisik orang yang keren itu nggak menandakan dia jago dalam satu porsi olahraga.
Banyak kok, ototnya jadi, disuruh kardio, baru 15 menit lari udah ngos-ngosan, nggak bisa lanjut.
Ada orang yang kelihatannya dia beratnya agak di atas normal ya, tapi dia sangat fleksibel, yoganya bagus banget, bisa melakukan keseimbangan yang jauh di atas rata-rata.
Kita nggak pernah tahu, dan pas diukur, dia sangat fit.
Jadi nggak bisa mengukur orang dari fisiknya, itu nggak berlaku sama sekali,” lanjutnya.
Ngomong-ngomong soal alat di gym floor FITSTOP, ada satu alat yang menarik yaitu mesin kardio alias treadmill.
Apa istimewanya?
Di alat ini terpasang Netflix dan Spotify, jadi kita bisa latihan sambil menonton film dan program TV online atau mendengarkan musik streaming.
Tentunya hal ini bisa menambah semangat saat olahraga tanpa terganggu suasana sekitar plus terhindar dari rasa bosan.
Menarik, bukan?
Bila ingin menjadi member, sistem membership di FITSTOP bersifat fleksibel, tergantung berapa kelas yang ingin diambil, atau hanya ingin memanfaatkan gym floor saja, atau ingin mengambil keduanya.
Biaya keanggotaan ini dibayarkan tiap bulan dengan sistem kontrak yang bervariasi, bisa tiga, enam, atau duabelas bulan, dan ada penalty jika berhenti sebelum masa kontrak berakhir.
Namun bila tak ingin menjadi member, kita juga bisa mengikuti kelas atau nge-gym per kedatangan / single visit.
Mengenai tren gaya hidup sehat dan perkembangan dunia fitness di Indonesia sekarang ini, Prianka memandang memang ada gerakan ke arah hidup sehat, mulai dari mengurangi pemakaian plastik, sedotan, hingga tren yang berasal dari luar seperti self-love, bagaimana kita menghargai diri sendiri untuk lebih sehat lagi, mencintai diri dengan merawat diri kita sendiri bukan dari segi materi saja tapi juga dengan menjaga kondisi agar lebih sehat.
Meski negara kita masih berada di peringkat rendah dalam soal kesadaran akan hidup sehat, ia melihat bahwa Indonesia, khususnya Jakarta, sudah mulai mengejar ketinggalan dari negara-negara lain yang sudah lebih dulu menjadikan olahraga dan kesehatan sebagai bagian dari gaya hidup.
“Sekarang udah banyak juga anak-anak muda yang jadi influencer kesehatan.
Kalau kita bicara 3 – 4 tahun yang lalu, nggak ada.
Dan penampilan, cara mereka mewakili diri sendiri itu udah nggak lagi stigma yang kaya orang dulu yang serius banget, push up sampai keringetan, ototnya keluar semua, gitu kan.
Lebih ada keterkaitan, karena nggak bisa dipungkiri yang terjadi di sini adalah orang-orang menyadari bahwa jadi sehat itu nggak bisa langsung 100%.
Sangat jarang sekali orang yang sehat 100%.
Jadi udah mulai sadar kalau kita pengen sehat itu sebenarnya ya dari perubahan kecil kebiasaan sehari-hari kita aja.
Juga udah mulai banyak katering sehat, tempat olahraga atau komunitas-komunitas olahraga.
Jadi kalau kita ngomong ya sekarang trennya itu adalah healthier lifestyle, bukan healthy lifestyle, hari ini lebih baik daripada hari yang kemarin,” pungkasnya.
Sebagai bagian dari ecosystem of wellness yang didirikannya, pria berkacamata ini juga menjalani rutinitas sehat seperti olahraga dua kali seminggu dengan EMS, dan karena menyukai contact sports, ia pun aktif di basket dan sepakbola.
Pernah memiliki bobot yang cukup berlebih beberapa tahun lalu juga membuatnya giat berolahraga dan menjaga pola makan dengan mengurangi asupan karbo, gula, yang dulunya minum teh atau kopi harus manis, lalu es krim, dessert, sekarang ia membiasakan diri untuk tidak memakai gula dan mengurangi konsumsi makanan manis.
Untuk makan siang, setiap hari ia memesan katering dari salah satu penyedia katering sehat premium.
Meski demikian, ia mengaku tidak sama sekali berhenti menyantap jenis-jenis makanan yang dianggap tidak sehat seperti gorengan, minuman-minuman manis yang sedang ngehits dan lain-lain.
Hanya saja, sekarang ia cenderung lebih membatasi dan lebih sadar karena terbiasa dengan perubahan yang lebih sehat yang dilakukannya.
Ia pun mengatakan bahwa tidak kuat dengan makanan yang terlalu banyak penyedap rasa karena akan membuatnya sangat haus dan mulut kering.
Menurutnya, mengubah pola makan menjadi lebih sehat memang susah awalnya, karena harus konsisten, tapi karena kesehatan itu adalah investasi masa depan dan bukan semata demi penampilan, maka perlu usaha untuk menjadi diri yang lebih baik dan lebih sehat, apapun caranya yang penting tidak ada paksaan dan membuat kita senang.
Saya berkesempatan mencoba dua sesi di antara sekian kelas yang tersedia di FITSTOP yaitu TRX dan Pound Fit.
Berikut ulasannya.
TRX (Total Body Resistance Exercise)
Mungkin jenis latihan yang banyak dijumpai di gym atau fitness club ini sudah familiar bagi sebagian besar orang terutama yang sering berolahraga di gym dan masih populer hingga kini.
Latihan dengan menggunakan sepasang tali berwarna hitam dan kuning dengan dua pegangan ini berfungsi melatih kekuatan otot dan membangun massa otot sehingga lebih kencang dengan memanfaatkan berat tubuh sendiri.
Bila dilakukan secara rutin, hasilnya juga dapat menurunkan berat badan karena menurunnya kadar lemak tubuh.
Sesi latihan selama 45 menit ini terbukti membakar kalori karena saya benar-benar basah kuyup oleh keringat.
Berbagai kombinasi gerakan dilakukan yang melibatkan seluruh bagian otot seperti squat, jumping, lunges, push up, sit up, pull up, plank dan lainnya.
Kelihatannya mudah tapi sesungguhnya butuh usaha ekstra.
Beruntung coach Dean tak segan membantu para peserta termasuk saya untuk membetulkan posisi atau gerakan yang kurang tepat.
Dengan banyaknya variasi gerakan tersebut membuat TRX tidak hanya bermanfaat untuk menguatkan otot tetapi juga melatih daya tahan, mobilitas, keseimbangan, stabilitas dan fleksibilitas.
Menguras tenaga tapi seru!
Pound Fit
Olahraga yang satu ini masih tergolong baru namun semakin populer dan banyak diminati di kalangan penggemar kelas kebugaran.
Terinspirasi dari gerakan menabuh drum, latihan ini menggunakan alat pendukung berupa sepasang stik berwarna hijau yang dinamakan Ripstix.
Pound fit termasuk olahraga kardio dengan mencampurkan unsur gerakan pilates, yoga, Zumba dan dance.
Ditambah dengan musik upbeat yang tentu saja membangkitkan semangat untuk terus bergerak seiring irama.
Ada kira-kira empat jenis gerakan dalam Pound fit, yaitu set (seperti deep squat, punggung tegak dengan agak condong ke depan), lunges, kit (posisi duduk dengan punggung tegak sementara kaki diangkat agar lebih menekan otot perut), dan thigh and asset (posisi tidur dengan kaki ditekuk serta punggung bawah diangkat).
Rangkaian gerakan ini biasanya dilakukan berulang disertai dengan memukulkan stik ke lantai / mat atau saling memukulkan stik di udara.
Dengan ritme gerakan yang cepat, olahraga ini membutuhkan koordinasi antara tubuh dan gerakan menabuh.
Menurut saya otot yang banyak terlibat di olahraga ini adalah otot tubuh bagian bawah seperti perut, glutes, paha dan kaki karena banyak posisi atau gerakan yang mengandalkan ketahanan dengan kaki.
Sebaiknya mengikuti kelas ini secara teratur agar terbiasa dengan urutan gerakannya.
Pound fit adalah olahraga yang menyenangkan sekaligus bisa melepas stres.
Usai latihan, Anda bisa mandi dan berganti pakaian di shower room sekaligus changing room yang bersih dan nyaman dengan alunan musik.
Tersedia banyak kamar mandi sehingga tak perlu khawatir antre.
Disediakan pula handuk besar dan kecil yang harus dikembalikan ke meja resepsionis setelah dipakai.
Di ruangan ini juga terdapat banyak loker dengan security card yang berfungsi sebagai kunci, tinggal tap untuk membuka dan menguncinya, dan loker pun aman.
Ada pula deretan kaca rias berikut hair dryer yang bisa digunakan.
Bagaimana?
Tertarik untuk nge-gym di FITSTOP usai hari yang hectic di tempat kerja?
Langsung saja datang ke lokasinya untuk merasakan pengalaman berolahraga yang menyenangkan.
—
FITSTOP
Menara BTPN, 3rd Floors
Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung, Kuningan, Jakarta Selatan
+62 21 29880389
fitstop.id
fitstop.id
MONDAY – FRIDAY 6:00AM – 10:00PM
SATURDAY 8:00AM – 8:00PM
SUNDAY Closed
Leave a Comment
No Comments
There are no comment for this article yet. Be the first one to post a comment!