LACA Studio: Studio Kebugaran Yang Fun Untuk Ber-Zumba Ria

LACA Studio: Studio Kebugaran Yang Fun Untuk Ber-Zumba Ria

LACA Studio adalah salah satu studio kebugaran di bilangan Cipete Jakarta Selatan yang menyediakan kelas Zumba, Strong by Zumba, dan masih ada lagi beberapa kelas lainnya yang menyenangkan untuk diikuti.

Zumba.

Apa yang ada di pikiran Anda saat mendengar olahraga ini?

Dance?

Kardio?

Gerakan aerobik?

Musik yang energik?

Semuanya benar.

Olahraga yang masih nge-hits dan mampu membakar 300 hingga 900 kalori dalam satu jam latihan ini hampir dipastikan ada di setiap kelas studio kebugaran.

Kalau Anda belum pernah mencoba dan tertarik untuk menjajal seberapa fun olahraga ini, Anda bisa datang ke salah satu studio yang menyediakan kelas Zumba yaitu LACA Studio.

Selain Zumba, studio yang berlokasi di Cipete ini juga menyediakan kelas Strong by Zumba.

Apa lagi itu?

Tenang saja, akan kami bahas lebih lanjut.

LACA Studio berawal dari empat orang sahabat yang sangat menyukai olahraga Zumba, bahkan dua di antara mereka adalah certified Zumba instructor.

Kami berbincang dengan salah satu Co-founder LACA Studio, Citra Ayu Andani atau yang akrab disapa Achi.

Ia menuturkan bahwa awalnya karena habis cuti melahirkan ia sangat ingin untuk kembali berolahraga demi mengembalikan bentuk tubuh.

Citra Ayu Andani (Achi), Co-founder LACA Studio

Ia juga menambahkan bahwa saat itu tempat untuk instruktur Zumba bisa melatih masih terbilang sedikit, dan kala itu belum banyak pilhan studio dengan kelas-kelas kebugaran seperti saat ini, hanya gym saja yang rata-rata menjadi andalan orang-orang untuk menjaga kebugaran.

Lalu mereka pun sering berlatih bersama hingga tercetuslah ide untuk mendirikan studio sendiri.

Maka pada bulan September 2015 berdirilah LACA Studio yang merupakan inisial nama masing-masing pendirinya: Laras, Achi, Caca, dan Andini.

Tantangan yang dirasakan oleh para pendiri LACA Studio adalah saat 2017 dimana banyak studio-studio kebugaran mulai bermunculan terutama di wilayah Jakarta Selatan.

Namun dengan keyakinan bahwa bisnis yang mereka jalankan adalah healthy business, yang bertujuan untuk membentuk pola pikir bahwa olahraga harus menjadi gaya hidup, bukan keharusan yang dilakukan dengan terpaksa atau baru dilakukan bila berat badan sudah naik, mereka optimis bahwa LACA Studio dapat terus bertahan.

Untuk itu LACA Studio juga menerapkan kemudahan bagi para peserta misalnya dengan tidak harus menjadi member selama periode tertentu, cukup datang kapan saja, lihat jadwal kelasnya, dan bayar per kedatangan, jadi lebih fleksibel.

Range biaya per kedatangan dari Rp 100.000 – Rp 120.000 tergantung kelas yang diikuti.

Ada juga program promo untuk member atau peserta yang sering berolahraga di LACA misalnya paket unlimited Rp 850.000 selama sebulan yang bisa digunakan kapan saja dan untuk kelas apapun.

Mengusung konsep “second home” yang ramah dan terbuka terutama untuk para wanita dari berbagai kalangan, yang menginginkan suasana olahraga yang menyenangkan dan nyaman tanpa rasa risih dan sungkan, tanpa harus repot mencari parkiran saat ingin berolahraga di mega gym yang kebanyakan terletak di mall-mall besar.

Seiring waktu LACA Studio berhasil menciptakan pasarnya sendiri, mulai dari anak kuliahan hingga ibu-ibu muda, dan tidak menutup kemungkinan pula untuk peserta usia 40 – 50an.

Meski terkesan girly, LACA Studio juga punya peserta laki-laki, biasanya untuk kelas Muay Thai dan TRX.

LACA Studio bertempat di gedung tiga lantai.

Lantai pertama awalnya berupa café milik orang lain namun sekarang kosong dan dalam tahap renovasi karena rencananya akan difungsikan untuk ruang tunggu, powder room, shower room, coffee spot dan healthy food.

Ruangan studio kelasnya sendiri ada dua, masing-masing di lantai dua dan tiga.

Biasanya lantai dua untuk kelas Zumba dan Pound Fit, sedangkan lantai tiga untuk kelas TRX dan Muay Thai, atau bisa juga bergantian.

Mengenai rencana jangka panjang, Achi dan kawan-kawan juga ingin membuka cabang baru LACA Studio di sekitar wilayah SCBD Jakarta Selatan agar lebih dekat dengan pusat perkantoran sehingga mampu merambah kaum eksekutif.

Sebagai studio yang berawal dari kelas utamanya yaitu Zumba, ada dua jenis kelas yang tersedia di LACA yakni Zumba dan Strong by Zumba.

Apa bedanya?

Menurut Achi, Zumba dan Strong by Zumba adalah dua hal yang sangat berbeda.

“Kalau Zumba itu cardio dance, dalam satu jam kurang lebih ada 12 – 13 lagu dengan dance yang lebih ke gerakan-gerakan cardio.

Nah, kalau Strong by Zumba itu benar-benar gerakan High Intensity Training yang lebih firm, misalnya plank, squat jump, dan gerakan-gerakan basic kaya gitu tetapi dirangkai jadi satu koreo yang ngikutin lagunya.

Bahkan sebenarnya Strong by Zumba itu banyak cowok aja yang nggak sanggup.”

“Jadi mungkin kalau kaya orang-orang pakai personal trainer disuruh sit up sepuluh kali misalnya, kalau per detik itu kan kaya berasa banget ya, nah kalau Strong by Zumba ini tuh jadi nggak berasa karena ngikutin beat musik.

Gerakannya itu campur semua jenis olahraga tuh ada di Strong by Zumba misalnya kaya ada gerakan Muay Thai, tapi karena pakai beatnya, jadi lebih nggak berasa,” imbuhnya.

Selain kedua jenis Zumba tersebut, kelas-kelas yang tersedia di LACA Studio antara lain ada yoga, TRX, yoga TRX (suspension training yang menggabungkan gerakan yoga menggunakan tali TRX), Muay Thai, Piloxing, dan Pound Fit. Kelas yang paling banyak diminati saat ini Strong by Zumba dan Pound Fit.

Oya, semua instruktur Zumba di LACA Studio ini adalah Licensed Zumba Instructor lho, jadi bukan sekadar jago Zumba atau nge-dance lalu mengajar, tapi dilihat juga pengetahuan dasar gerakan olahraga dan bagaimana cara ia mengajar.

Bahkan Achi mengungkapkan bahwa hampir setengah dari instruktur di LACA adalah mereka yang awalnya peserta aktif yang sering berolahraga di LACA kemudian mengambil license sebagai instruktur dan akhirnya mengajar di sini.

Selain group class ada pula private class untuk yang menginginkan latihan yang lebih leluasa secara pribadi, entah sendiri, bersama partner atau kelompok pertemanan.

Melihat perkembangan gaya hidup sehat yang semakin nyata belakangan ini, Achi mengaku senang sekali.

“Karena benar-benar orang tuh jadi concern banget sama hidup sehat, dan itu di range umur berapapun, mulai anak sekolah, kuliah sampai ibu-ibu yang udah kepala empat kepala lima tuh sekarang mau merubah hidup sehat.

Misalnya makanan, dulu mau makan sehat itu susah kan.

Sekarang mau makan sehat tuh gampang banget, di mana-mana ada, terus tinggal pesan pakai aplikasi online, jadi kita bisa atur sendiri.

Olahraga juga kaya gitu, mau di mana aja kita bisa olahraga sekarang, dengan banyaknya jenis olahraga.

Menurut saya (tren gaya hidup sehat) akan tetap ada.

Karena dari 2015 sampai sekarang ini saya melihat malah semakin meningkat.”

Sebagai pemilik studio olahraga, tentunya ia pun wajib menjaga kesehatan dan kebugaran.

Caranya dengan olahraga Zumba atau Strong by Zumba yang diusahakan seminggu tiga sampai empat kali karena ia sendiri bekerja di kantor.

Atau pun bila tak sempat berolahraga di studio, ia memanfaatkan fasilitas gym yang ada di kantor untuk sekadar berlatih kardio.

Untuk pola makan sendiri ia tak terlalu ketat membatasi asupan makanan, asalkan dalam porsi yang seimbang dan sadar diri, misalnya saat merasa berat badan naik, maka harus mengurangi porsi makan dan menambah porsi olahraga.

Saya berkesempatan mencoba salah satu kelas yang paling banyak peminat: Strong by Zumba.

Kelas Strong by Zumba malam itu cukup ramai, ada 14 peserta termasuk instrukturnya dan juga saya sendiri.

Dalam satu sesi Strong by Zumba terdiri dari 4 kuadran.

Kuadran pertama disebut dengan ignite, yakni gerakan basic untuk melakukan pemanasan, dimulai dari intensitas yang rendah ke tinggi kemudian kembali ke rendah.

Kuadran dua disebut dengan fire up, di sini intensitas gerakan mulai naik ditandai dengan gerakan squat dan punch.

Intensitas gerakan semakin naik di kuadran tiga atau push your limits, dengan melakukan gerakan combo yang mengandalkan berat badan.

Terakhir, kuadran empat yang disebut dengan floor play yang terdiri dari gerakan plank.

Ini merupakan sesi pendinginan yang akan meregangkan otot-otot.

Fiuh, sungguh olahraga ini benar-benar High Intensity Training yang sangat menguras energi dan memompa detak jantung, karena melibatkan berbagai gerakan seperti squat, lunges, knee lift, burpees, push up, sit up, plank, punch, kick dan plyometric atau melompat, dalam irama yang cepat, dengan iringan musik up beat beraliran EDM, hip-hop, techno, house, dan dubstep yang mampu membakar semangat dan tentu saja kalori!

Berfoto dulu usai sesi Strong by Zumba

Meski terdiri dari 4 kuadran dengan ritme yang cepat, namun tetap ada jeda sekitar 30 detik tiap selesai satu kuadran untuk mengatur nafas.

Selama satu jam sesi Strong by Zumba, saya merasakan seluruh otot bekerja keras ditempa oleh gerakan-gerakan intensitas tinggi, membuat tubuh memanas dan keringat bercucuran pertanda kalori terbakar secara maksimal.

Maka tak heran bila Strong by Zumba menjadi olahraga yang sangat efektif untuk membentuk otot yang sempurna dan menurunkan berat badan.

Ditambah sesekali dengan teriakan penambah semangat, membuat kelas semakin seru dan instruktur kami kala itu yang akrab disapa Oshin juga sangat komunikatif dan interaktif.

Oke, akan lebih seru jika Anda mencoba sendiri Strong by Zumba di LACA Studio agar Anda bisa merasakan apa yang saya gambarkan.

Bila dilakukan rutin dua hingga tiga kali seminggu, niscaya berat badan akan turun dan otot tubuh jadi lebih kencang.

LACA Studio

Ruko Tamarine

Jl. Asem 2 No. 10, Cipete, Jakarta Selatan

+62 813 1678 6996 / +62 811 993 3061

 laca_studio

 LACAstudio

Monday – Sunday 8:00 AM – 9:00 PM