Menyemai Benih Kehidupan Melalui Raw Vegan Food Di The Seeds Of Life Café And Tonic Bar

The Seeds of Life adalah salah satu raw food café dan tonic bar di Ubud Bali yang tidak hanya menyediakan makanan alami dan menyehatkan namun juga menyelenggarakan pelatihan raw food tersertifikasi, yoga retreat dan holistic healing.
Jadi selain mendapatkan kesehatan dan kesegaran dari makanan, Anda juga dapat merasakan “reawakening” atas jiwa dan pikiran.
Satu lagi raw food café dan tonic bar di Ubud yang menyajikan makanan organik, alami, sehat dan dengan pemrosesan seminimal mungkin untuk menjaga khasiat makanan semaksimal mungkin agar memberikan kebaikan untuk tubuh dan pikiran sepenuhnya.
The Seeds of Life menargetkan makanan untuk kaum vegan, dimana sebagian besar bahan makanan yang mereka olah dan hidangkan terdiri dari sayuran dan buah-buahan murni dan segar, disertai berbagai minuman berbahan dasar herbal yang mendukung kesehatan secara optimal.
Dengan menggabungkan unsur-unsur kesenangan, rasa, semangat dan integritas melalui gerakan Raw Living Foods, The Seeds of Life fokus untuk mendukung kebangkitan kembali jati diri kita melalui gaya hidup sehat kekinian.
Selain raw food café dan tonic bar, The Seeds of Life juga memiliki program workshop dan event seperti Raw Food Chef Certification untuk orang-orang yang tertarik mendalami bidang raw food, juga ada yoga retreat, healing session dan banyak lagi.
Dengan demikian, The Seeds of Life merupakan sebuah tempat terpadu untuk Anda yang mencari penyegaran tubuh, pikiran dan jiwa.
FabFit by (X)S.M.L mewawancarai pemilik dan pendiri sekaligus Head Chef The Seeds of Life Café and Taoist Tonic Bar, Ben Richards, untuk menceritakan kisahnya.

Dari mana Anda berasal dan bagaimana Anda menjadi raw food chef dan herbalis?
Saya dari daerah Byron Bay di Australia.
Sejak saya berumur 17 saya telah mempelajari berbagai modalitas penyembuhan yang berbeda mulai dari pijat fisik, teknik emosional / spiritual, nutrisi dan detoksifikasi.
Sistem herbal yang saya minati didasarkan pada budaya pengetahuan berusia 5.000-10.000 tahun dan bagaimana menerapkan herbal untuk memperbaiki penyakit tertentu yang saya alami.
Dan setelah melihat hasilnya saya ingin memasukkan itu ke dalam hidangan, teh yang diminum setiap hari, pencuci mulut dan sebagainya.
Bagaimana Anda bisa mempunyai ide untuk mendirikan raw food cafe & tonic bar dan apa yang menginspirasi Anda?
Pada suatu malam 11 tahun yang lalu saya sedang mencari modalitas berikutnya untuk dipelajari di internet dan ketika saya merasa saya telah cukup mempelajari kerja tubuh dan teknik spiritual, saya berpikir tentang nutrisi.
Saya menemukan raw living foods dan itu benar-benar masuk akal bagi saya.
Hubungan dengan alam melalui enzim yang hidup, biophotons dan air terstruktur yang hidup melekat pada buah-buahan dan sayuran organik segar memang masuk akal.
Maksud saya setiap hewan lain hanya makan makanan secara mentah dan tidak diproses dan kecuali mereka dipelihara atau diternakkan mereka tidak sakit.
Saya ingin tahu lebih banyak pada saat itu dan melanjutkan untuk mempelajarinya lebih dalam.
Bagaimana Anda mendapatkan bahan-bahan untuk café Anda?
Apakah sulit mendapatkan sumber bahan organik?
Di Bali saya mencari sumber bahan organik yang tumbuh di atas pematang sawah.
Ada bahan kimia mengerikan seperti glifosat yang disemprotkan ke tanaman yang memiliki efek yang sangat merugikan pada tubuh manusia, terutama pencernaan.
Benih transgenik Monsanto juga seperti racun dan bertindak demikian dalam tubuh manusia.
Tubuh kita tidak seharusnya beradaptasi dan bekerja dengan organisme yang dimodifikasi secara genetika.
Kesan pertama seseorang tentang raw food mungkin mirip dengan anggapan banyak orang, yaitu bayangan terhadap makan banyak salad dan tidak banyak makan makanan lain lagi.
Bagaimana Anda melihatnya?
Ya itulah maksudnya, coba cek Instagram saya @seedsoflifebali dan beri tahu saya apa yang Anda lihat.
Saya sudah membawanya ke tingkat kreativitas yang sama sekali baru yang saya harap dapat membuat living foods menjadi makanan yang ‘normal’.
Makanan normal yang baru.
Jadi Anda akan melihat lasagna, gnocchi, pizza, pasta, burger, wraps, sup, makanan pencuci mulut yang luar biasa, semua bebas gluten, glisemik rendah, tanpa pengawet, tidak ada yang dimasak sama sekali, tanpa gula, organik.
Luar biasa apa yang bisa kita lakukan dengan sedikit inspirasi.
Makan bersih dan sehat tidak harus menjadi seperti terkekang dalam penjara, kita dapat membuat hidup sehat jadi menyenangkan, penuh warna dan baik untuk lingkungan.
Maksud saya, memang sudah seharusnya kan?
Peternakan hewan berkontribusi hingga 55-60% dari masalah ekologis bumi.
Tidak ada yang lebih efektif yang dapat dilakukan manusia untuk lingkungan saat ini yaitu berhenti makan daging atau secara drastis membatasi jumlah yang mereka makan.
Dan manusia saat ini adalah spesies paling sakit di muka bumi.
Saya ingin menjalani kehidupan yang sehat dan membuat tahun-tahun terakhir kehidupan saya berkesan, bukan pengalaman menyakitkan yang mengerikan di rumah sakit.
Apa resep / menu favorit Anda dari café Anda dan apa keistimewaannya?
Saya akan mengatakan SOLBowl (Seed of Life Bowl) atau gnocchi. SOLBowl adalah perpaduan dari semua rasa yang sangat enak di menu kami.
Dan gnocchi benar-benar merupakan pengalaman bagaimana kita dapat membuat tampilan dan rasa raw food seperti makanan yang dimasak.
Ini sangat menakjubkan.
Kami memiliki saus pesto walnut dan rasa blue cheese ‘gorgonzola’ yang menarik yang saya buat dari fermentasi kacang mete untuk kejunya, jadi ini baik untuk bakteri usus Anda, dan kemudian saya menemukan buah noni liar yang merupakan makanan terbaik untuk sistem kekebalan tubuh Anda dan baunya seperti blue cheese!
Kemudian saya menggunakan spirulina segar yang ditanam di Bali untuk warna biru / hijau dan merupakan protein lengkap.
Hidangan yang luar biasa sehat penuh nutrisi.
Juga terdapat psyllium husk di dalam gnocchi sehingga dapat membersihkan usus besar Anda.
Ini benar-benar epik.
Dan Anda mendapatkan sepotong roti raw almond dan kelapa dari kami yang mungkin Anda pikir dimasak.

Kami melihat bahwa sebagian besar pelanggan Anda adalah ekspatriat.
Apakah orang Bali sendiri tertarik pada makanan semacam ini?
Orang Bali tahu ada sesuatu yang tidak benar tentang kondisi kesehatan masyarakat mereka saat ini.
Mereka juga tahu makanan adalah bagian besar yang berpengaruh dari kondisi tersebut, tetapi mereka tidak tahu persis berapa banyak efeknya atau bagian mana dari diet mereka yang “salah”.
Staf saya tidak akan makan makanan yang kami buat karena beberapa alasan: pertama yaitu bahwa mereka memiliki pilihan rasa yang berbeda dan kedua, itu adalah masalah budaya.
Mereka sepertinya tidak ingin keluar dari apa yang juga biasa orang lain lakukan.
Jadi, staf saya bisa makan makanan dengan gratis tetapi mereka menolaknya, bagaimanapun itu pilihan mereka.
Dalam dekade terakhir, kita telah melihat minat yang meningkat dalam masyarakat terhadap makanan dari bahan yang tumbuh secara organik.
Namun masih sedikit sertifikasi atau pengawasan pihak ketiga.
Ketika sebuah restoran mengatakan mereka menyajikan makanan organik, atau sebuah produk mengklaim organik, bagaimana seseorang bisa tahu apa artinya ini atau apakah itu benar?
Pertanyaan bagus.
Indonesia sebenarnya semakin melangkah ke arah klaim yang sah, namun masih ada banyak korupsi.
Jadi Anda tidak bisa memastikan, Anda hanya perlu memiliki reputasi yang baik dan mempercayai tempat yang Anda tuju.
Kenali pemiliknya, lihat bahwa mereka tidak hanya sekadar mencari uang atau keuntungan.
Pastikan pemiliknya benar-benar menjalankan gaya hidup yang mereka promosikan.
Apa pemikiran Anda tentang restoran yang berkelanjutan?
Apa aspek yang membuatnya demikian?
Pertanyaan bagus lainnya.
Apa itu keberlanjutan dalam dunia yang rusak dari konsumen yang tidak berpendidikan?
Tidak ada hal seperti itu menurut saya.
Kita hanya harus melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan dengan setiap sudut pekerjaan kita dan tidak terlalu banyak mengimpor, menggunakan plastik, mengonsumsi makanan kemasan dan saus botolan dan membuat semuanya dari awal.
Berbicara tentang tanaman obat, itu telah menjadi hal yang umum di Indonesia, di mana orang telah menggunakan tanaman ini baik secara seremonial dan untuk penyembuhan selama berabad-abad, menggantikan obat-obatan kimia.
Apa manfaat dan pelajaran yang Anda dapatkan tentang menggunakan tanaman obat dan herbal selama Anda tinggal di Indonesia atau Bali khususnya?
Saya melihat menggunakan alam sebagai manfaat sampingan daripada efek samping.
Obat-obatan adalah racun.
Kata Pharmakea sebenarnya berarti racun dari Bahasa Yunani.
Jadi, ya menjaga hal-hal tetap alami memiliki manfaat sampingan dari fungsi penyembuhannya yang tidak spesifik.
Tumbuhan menunjukkan kecerdasan dalam tubuh manusia.
Ketika kita mengonsumsi obat untuk liver misalnya, ia memiliki fungsi tertentu, dan sebagai hasilnya memiliki efek samping lain pada organ dan sistem lainnya.
Anda tidak dapat mengurangi atau mengekstrak / mengisolasi nutrisi pada tanaman dan kemudian memiliki efek yang sama dengan tanaman seutuhnya karena tanaman juga hadir dengan hal-hal seperti kofaktor untuk mengantarkan nutrisi.
Sebagai contoh, ada banyak penelitian, salah satunya studi tentang penyembuhan dengan jus wortel untuk orang-orang yang terkena kanker: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5646698/.
Namun ketika kita menggunakan ekstrak nutrisi atau isolat mereka tidak memiliki efek yang sama.
Jika suplemen atau obat berkhasiat maka dunia akan menjadi tempat yang lebih sehat.
Ini link studi lainnya: https://nutritionstudies.org/link-between-nutrition-and-cancer-is-not-new-just-ignored/
Apa efek yang Anda lihat atau rasakan dengan memasukkan bahan-bahan ini ke dalam kehidupan Anda sendiri?
Apakah Anda memiliki ritual tertentu?
Rutinitas sehari-hari saya terdiri dari mengatur hal-hal yang pokok dan mendasar.
Makan makanan yang baik saja tidak akan menjaga kita dalam kesehatan yang optimal.
Kita membutuhkan semangat dan koneksi dengan teman-teman, keluarga, orang yang dicintai dan teman-teman baru, kita membutuhkan sinar matahari, air bersih yang segar dan udara, serta olahraga.
Rutinitas harian saya terdiri dari 16-18 jam puasa intermiten hampir setiap hari.
Ketika saya bangun di pagi hari, saya minum 1/2 liter air setelah mandi dan menggosok lidah saya.
Saya kemudian pergi yoga dan berlatih selama 3 jam Ashtanga yoga asana (yoga postural) dan pranayama (teknik pernapasan) dan sedikit meditasi – 6 hari per minggu.
Lalu saya bekerja dan buka puasa di jam 11 pagi.
Hidup saya telah berubah secara total.
Saya memiliki begitu banyak energi.
Saya tidur 5 jam tiap malam dan sebagai hasilnya memiliki kepala dan pikiran yang sangat jernih.
Keputusan dan hubungan bisnis saya adalah integritas tertinggi dan saya belum pernah sakit atau menemui dokter selama 20 tahun atau lebih.
Apa proyek dan minat yang Anda kerjakan atau rencanakan sekarang?
Saya baru saja menyelesaikan produksi pertama dari lini pakaian saya yaitu organic bamboo mens yoga, saya memiliki The Raw Chef Academy yang berjalan 3 kali per tahun dan selalu penuh sehingga membuat saya sibuk, saya sedang memulai lini makanan mentah dan vegan, saya juga memulai pelatihan detox bagi mereka yang ingin mengetahui rahasia puasa dan detoksifikasi.

Apa satu hal yang Anda harap dilakukan semua orang untuk pikiran / tubuh / jiwa mereka dan mengapa?
Yoga dan pranayama untuk menenangkan pikiran dan memperkuat semangat jiwa.
Berhentilah makan hewan dan menyebabkan penderitaan yang tidak perlu dan kehancuran ibu pertiwi kita – untuk kesehatan mental mereka sendiri, kesehatan rohani dan untuk menjadi manusia yang layak.
Apa yang kita lakukan terhadap planet ini memuakkan.
Tetapi orang-orang tidak akan berubah kecuali sesuatu yang benar-benar buruk terjadi pada mereka.
Makan sehat dan melakukan yoga dapat membangkitkan orang.
Keluar, menghabiskan waktu di bawah sinar matahari dan tersenyum.
Nasihat apa yang akan Anda berikan kepada pemakan segala yang ingin tahu tentang raw vegan food?
Mulailah dengan raw vegan desserts!
Maka Anda akan melihat bahwa Anda tidak kehilangan atau melewatkan apa pun.
— oOo —
Bila Anda ingin mencicipi nikmatnya raw vegan food dan minuman herbal ala Ben Richards atau mendapatkan pengalaman mengikuti pelatihan raw food chef, holistic healing atau yoga workshop, silakan kunjungi The Seeds of Life Café and Taoist Tonic Bar di Ubud, atau kunjungi websitenya di https://theseedsoflifecafe.com/ dan http://www.theseedsoflife.net/ untuk informasi lebih lanjut.
Leave a Comment
No Comments
There are no comment for this article yet. Be the first one to post a comment!