Strawberry Café: Board Games Café Pertama Di Indonesia Dengan Nuansa Serba Strawberry

Strawberry Café: Board Games Café Pertama Di Indonesia Dengan Nuansa Serba Strawberry

Strawberry Café, café unik dengan konsep menyerupai kebun strawberry dengan berbagai menu olahan dari buah strawberry, plus tersedia banyak sekali board games yang bisa dipilih untuk dimainkan sembari menunggu pesanan tiba di meja, sehingga pengunjung tak akan bosan.

Saat ini banyak sekali restoran atau café dengan konsep dan nuansa unik yang mudah kita temui khususnya di Jakarta.

Semua demi menarik pelanggan, apalagi di era Instagram seperti sekarang ini, tempat-tempat makan hits yang terlihat Instagrammable selalu menjadi buruan orang-orang, tak peduli hanya sekadar minum, yang penting ada foto-foto yang bisa diunggah dan dipamerkan di akun media sosial mereka.

Café pun berubah menjadi tak hanya sebagai tempat makan saja namun juga tempat nongkrong yang asyik bersama teman-teman sambil ngobrol bahkan main games.

Seperti di Strawberry Café.

Dari namanya saja sudah terbayang seperti apa konsep dari café ini.

Bermula di tahun 2004 yang merupakan restoran milik keluarga sang pemilik, Putra Priyadi, awalnya café ini bernama Warung Strawberry kemudian sempat juga menjadi Warung Surabi, hingga akhirnya untuk menampilkan kesan yang lebih ngetren, maka berganti lagi menjadi Strawberry Café hingga saat ini.

Kenapa strawberry?

Karena memang kegemaran pemiliknya sejak kecil terhadap buah strawberry, didukung dengan pendidikan sekolah perhotelan yang ditempuhnya, maka dibangunlah bisnis berbau strawberry ini.

Berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat, interior café dua lantai ini dihiasi tanaman merambat terbuat dari plastik berikut buah-buah strawberry imitasi yang menggantung, dilengkapi lampu-lampu hias kecil, juga bantal-bantal berbentuk strawberry semakin menambah kemeriahan suasana kebun strawberry buatan ini.

Selain area makan, di lantai satu ada sebuah kolam bola yang bisa digunakan oleh anak-anak bermain, dan di lantai dua adalah roof top untuk smoking area.

Strawberry Café juga dikenal sebagai tempat nongkrong dan makan sambil main games.

Bahkan mereka mengklaim sebagai board games café pertama di Indonesia, karena memang sejak awal berdiri, mereka sudah menyuguhkan ide berbagai permainan untuk pengunjung sebagai pengusir rasa jenuh sambil menunggu pesanan datang.

Beragam permainan mulai dari yang tradisional seperti congklak, catur, bola bekel pun mereka sediakan.

Karena respon pelanggan yang bagus terhadap konsep ini, maka mereka pun mulai menambah jenis permainan, tak hanya lokal namun juga dibawa dari luar negeri.

Kebetulan pemilik Strawberry Café juga penggemar board games bahkan memiliki klub board games di Jakarta, sehingga kedua konsep ini – strawberry dan board games – selaras dengan kegemaran pemiliknya.

Ada sekitar seribu board games yang disediakan oleh Strawberry Café demi memanjakan pelanggan, tinggal pilih dari daftar mau permainan apa.

Untuk menghindari kebosanan para pelanggan yang juga sekaligus penggemar games di café ini, secara berkala setiap tahunnya Strawberry Café meregenerasi atau me-refresh sebagian jenis permainan yang mereka sediakan dengan mengganti permainan lama dengan permainan yang baru.

Bahkan menurut penuturan Yopie Arifin, SPV Area Strawberry Café, pemilik menyediakan dua gudang khusus untuk menyimpan koleksi board games yang akan digunakan di café.

Karena banyaknya ragam permainan yang disediakan, maka tak heran bila target pengunjung Strawberry Café adalah remaja usia 15 tahun ke atas atau orang dewasa yang menggemari keseruan board games yang mengasah strategi.

Selain makan dan main game, café berkapasitas 200 orang ini juga menyediakan Birthday Surprise Party, TUPAI Show, VIP Room, dan free WIFI. Tapi siapa yang butuh WiFi jika sudah asyik seru-seruan main game dengan teman-teman?

Bicara soal menu yang berbau strawberry, Yopie mengatakan bahwa idenya sendiri sebenarnya berasal dari pemilik yang kerap bepergian ke luar negeri tak hanya sekadar liburan namun juga berburu inovasi menu-menu makanan unik dan trendy lalu membawanya ke tanah air untuk diterapkan di Strawberry Café dengan berbagai modifikasi.

Beberapa menu favorit di sini antara lain nasi gila mozzarella, nasi goreng gila beef, nasi goreng bakar, sate taichan mozzarella, sate taichan presiden, paradise dessert, Korean dessert, teh tarik / coffee brown sugar, strawberry valentine, strawberry firework, strawberry wine, dan tentu saja nasi goreng strawberry.

Buah strawberry yang menjadi mayoritas bahan dalam menu di Strawberry Café ini berasal dari perkebunan strawberry milik mereka sendiri di Ciwidey, Bandung.

“Jadi setiap seminggu sekali, itu pengiriman 50 – 60 kg dikirim langsung dari sana,” pungkas Yopie.

Selain di Tanjung Duren, lokasi Strawberry Café lainnya ada di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dimana dari segi menu makanan, fasilitas maupun desain café tidak jauh berbeda, hanya kapasitasnya saja yang lebih sedikit yaitu 150 orang.

Lima belas tahun bertahan di industri kuliner tentunya bukan tanpa hambatan.

Pasang surut dalam perjalanan untuk bisa dikenal seperti sekarang pun pernah dialami Strawberry Café.

Namun Yopie menjelaskan bahwa resep untuk bisa bertahan selama itu sebenarnya gampang.

“Pertama adalah selalu inovasi.

Sekarang itu lagi viral menu makanan atau minuman apa, kita harus ikut, bikin seperti itu.

Kalau nggak, ketinggalan jaman, kita out.

Karena kalau ada yang viral, misalnya es kepal Milo, di Kemanggisan, semua orang ke sana.

Kenapa kita nggak bikin?

Dan kita bikin yang jauh lebih enak.

Kita punya supplier banyak, kita butuh apa, kita bisa test food, kita ada koki profesional, ada alat-alat canggih, kita bisa bikin, kita jual, seperti itu.

Kita ikutin aja jamannya.”

Strategi lainnya adalah pengaturan menu.

Saat ini total ada 30 menu makanan dan minuman yang tersedia dari 300 menu yang dulu pernah disajikan.

Namun ketiga puluh menu tersebut tidak selalu sama sepanjang waktu.

Ada kalanya mereka melihat separuh menu yang sudah jarang dipesan kemudian ditarik dari daftar menu, lalu menggantinya dengan memasukkan menu-menu baru.

Hal ini untuk menghindari kebosanan pelanggan, sama seperti sistem rotasi pada board games yang mereka terapkan.

Sembilan tahun bergabung dengan Strawberry Café, Yopie mengungkapkan banyak pengalaman berkesan terutama dari sisi pelanggan.

Ia masih sering bertemu dengan para pelanggan tetap mulai dari saat mereka masih muda hingga sudah punya anak.

Suasana kekeluargaan yang asyik antara para staf dan pelanggan pernah membuat Yopie sibuk menemani mereka bermain board game seharian hingga pakaiannya penuh dengan bedak karena dihukum dan dikerjai si pelanggan.

Baginya itu tidak masalah, malah menyenangkan karena bisa menemani dan membahagiakan pelanggan sehingga mereka merasa diperhatikan, apalagi kegiatan menemani pelanggan bermain juga memang tidak dilarang di Strawberry Café.

Baiklah, setelah ngobrol seputar café, tiba saatnya kami mencicipi beberapa menu pilihan yang sudah disiapkan oleh Strawberry Café berikut ini.

Strawberry Valentine

Minuman pertama yang kami coba ini sebenarnya adalah strawberry yogurt namun mirip dengan milkshake.

Dihidangkan di atas tatakan batu berisi air untuk membuat efek dry ice, kemudian ada sebatang kembang api yang dinyalakan pada saat penyajian.

Tampilannya yang manis dihiasi taburan meises warna-warni dan potongan buah strawberry dan nanas seketika menarik perhatian kami untuk segera menyesap minuman berwarna pink ini.

Perpaduan strawberry dan susu membuat rasa manisnya pas dan ada sedikit rasa sepet tapi masih enak di lidah.

Loved this.

Brownies Nutella

Satu lagi minuman berupa milkshake dari alpukat yang termasuk ke dalam Korean dessert di Strawberry Café.

Lagi-lagi disajikan dengan dry ice di dalam sebuah gelas khusus berteknologi Korea yang mengubah cairan milkshake menjadi padat serupa es krim.

Ini juga salah satu menu dessert unik andalan Strawberry Café.

Dari tampilan, sajian yang satu ini tampak ramai dengan toppingnya.

Ada koko krunch, corn flakes, rice crispy, keju parut, bubble, wafer stik, kuping gajah, lalu di bawahnya ada es krim vanilla, plus sesuai namanya, brownies lengkap dengan lumuran cokelat.

Meski dipenuhi topping beragam pernak-pernik yang rasanya manis, namun tidak terlalu mengganggu rasa milkshakenya.

Lebih asyik bila Anda ‘mempreteli’ dulu toppingnya sebelum menyuap isinya.

Seperti halnya Strawberry Valentine, rasa manisnya pas, campuran alpukat dan susunya tidak terasa enek dan tidak ada rasa pahit sedikit pun yang tertinggal dari buah alpukatnya. Two thumbs up.

Nasi Goreng Jaman Now dengan Food Painting

Hidangan pamungkas kami ini terdiri dari dua menu yaitu mie goreng dan nasi goreng di atas sebuah nampan besar.

Yang membuatnya spesial adalah penyajiannya dengan food painting atau yang disebut Davinci Food oleh Strawberry Cafe, dimana makanan dihias sedemikian rupa dan dilukis menggunakan bahan-bahan seperti saus sambal, mayones, dan thousand island.

Saat itu kebetulan Yopie sendiri yang mengeksekusi food painting nasi goreng jaman now untuk kami.

Ia mengatakan bahwa di Indonesia baru Strawberry Café yang menyediakan food painting dalam penyajian makanannya.

Oya, food painting ini disediakan secara cuma-cuma setiap pengunjung memesan main course tanpa harus diminta lho, dan tidak perlu memesan terlebih dahulu sebelumnya, cukup on the spot dan langsung dibuatkan, berikut tulisan apapun sesuai permintaan.

Setelah lukisan jadi, rasanya sayang untuk mengobrak-abriknya.

Porsi paling besar yaitu mie gorengnya yang dibentuk hati di tengah-tengah nampan, lalu ada nasi goreng di sebelahnya yang ditaruh di atas mangkuk pangsit.

Keduanya ditaburi irisan telur dadar dan bubuk keju.

Mie gorengnya terbuat dari mie instan kemasan biasa jadi tidak ada yang istimewa.

Namun untuk nasi gorengnya lebih kaya rasa, karena memakai kunyit, agak pedas dari irisan cabai dan mungkin lada juga, serta ada sedikit rasa seperti serundeng meski saya tak menemukan bahan ini di dalam campuran nasi gorengnya.

Di sudut-sudut nampan, terdapat aneka makanan olahan yang digoreng seperti otak-otak, bakso ikan, sosis, dan lain-lain yang dialasi sayuran seperti selada dan timun.

Good presentation.

Jadi kalau Anda ingin merasakan keunikan menu-menu yang tak mengecewakan sekaligus sambil merasakan keseruan bermain ribuan games lengkap, Strawberry Café adalah tempat yang tepat.

Strawberry Café

Jl. Tanjung Duren Raya No.10, Jakarta Barat

+62 (021) 56942751

http://www.cafestrawberry.com/

 strawberycafe

 strawberrycafejakarta

Monday – Sunday 12:00 PM – 02:00 AM