Teras Dharmawangsa: MenggaTeras Dharmawangsa: Menggali Nostalgia Melalui Hidangan Tradisional Khas Asia Dalam Suasana Vintageangan Tradisional Khas Asia Dalam Suasana Vintage

Teras Dharmawangsa: MenggaTeras Dharmawangsa: Menggali Nostalgia Melalui Hidangan Tradisional Khas Asia Dalam Suasana Vintageangan Tradisional Khas Asia Dalam Suasana Vintage

Teras Dharmawangsa adalah salah satu restoran yang berada di bawah naungan Plataran Group, hospitality group asli Indonesia yang juga menaungi banyak hotel & resort, venue & dining, private cruises dan eco tourism di berbagai wilayah wisata populer di Indonesia.

Bertempat di area shopping mall Dharmawangsa Square, restoran ini mengusung tema hidangan tradisional Peranakan-Asian bernuansa rumahan yang membangkitkan nostalgia masa lampau namun disajikan dengan sentuhan modern.

Saat Anda memasuki sebuah restoran di dalam mall, tentunya area restoran tersebut hanya berada di lantai itu saja bukan?

Namun tidak demikian halnya dengan Teras Dharmawangsa.

Restoran dengan atmosfer vintage yang kental ini memiliki empat lantai dimana masing-masing ruangan di tiap lantai memiliki tema dan interior berbeda yang menjadi ciri khasnya sendiri.

Bahkan Teras Dharmawangsa memiliki lift pribadi untuk menghubungkan keempat ruangan tersebut.

Lt. 1 – Pandan Room

Lantai satu bernama Pandan Room.

Bernuansa warna hijau, kuning dan cokelat, di lantai ini Anda bisa menemukan bar yang memajang beragam makanan kecil tradisional atau jajanan pasar seperti onde-onde, kroket, martabak telur, curry puff alias pastel dan lain-lain.

Anda juga bisa memesan berbagai minuman yang tersaji di sini.

Kemudian lantai dua dinamakan Delima Room.

Di lantai ini suasana peranakan atau oriental terasa sekali, dengan ornamen dan nuansa warna merah dan kuning, menambah kesan tradisional.

Lt. 2 – Delima Room

Lanjut ke lantai tiga yaitu Padi Room.

Sesuai warna padi, interior ruangan ini didominasi warna hijau berpadu dengan nuansa warna cokelat yang menghasilkan tampilan vintage namun elegan, dan ruangan ini dikhususkan untuk smoking area.

Terakhir lantai lima, ya, saya tidak salah menyebutkan angka kok.

Meskipun terdiri dari empat lantai, tapi memang di restoran ini tidak menggunakan angka 4.

Ruangan terakhir ini bernama Melati Room yang biasa digunakan sebagai meeting venue untuk event pribadi seperti gathering, ulang tahun, arisan dll.

Didominasi warna putih, ruangan ini tampak paling mewah diantara ruangan lainnya.

Disediakan pula smoking area di seberang pintu masuk yang dibatasi oleh lift.

Lt. 3 – Padi Room

Di ruangan ini pulalah kami berbincang dengan Bapak Permana Sigidprawiro, Vice President Venue & Dining Plataran Group.

Beliau bercerita mengenai awal berdirinya Teras Dharmawangsa yaitu pada tanggal 27 Februari 2016.

Kala itu Pak Permana mendapat tantangan untuk membenahi beberapa venue & dining yang idle termasuk Teras Dharmawangsa.

Di saat restoran lain ramai-ramai mengangkat masakan luar, pria yang dulunya adalah chef dan bertahun-tahun tinggal di New Zealand ini justru ingin mengembangkan konsep makanan yang lebih ke Indonesia – Asia.

“Karena ujung-ujungnya orang kita tuh makan kalau nggak ketemu nasi kayanya nggak bisa makan ya,” imbuhnya.

Lt. 5 – Melati Room

Ide pembuatan menu-menu di Teras Dharmawangsa berasal dari tim Plataran termasuk Pak Permana sendiri yang sering traveling dan berkeliling untuk mendapatkan inspirasi inovasi menu apa yang akan dibuat dan apakah cocok dengan ciri khas masakan di Teras Dharmawangsa.

Bahan-bahan pun 95% didapat dari pemasok lokal, meski ada pula yang impor seperti misalnya minyak wijen dan beberapa jenis saus.

Untuk menu favoritnya, menurut Pak Gunawan, Restaurant Manager Teras Dharmawangsa, “Menu yang paling banyak dipesan diantaranya onde-onde, salad mangga, nasi goreng ijo, tahu telor asin, mie bebek, terong ebi, buncis ayam itu sudah pasti orang suka.

Kalau untuk minumannya kita ada es kopyor, es campur, sama jus kedondong.

Roti bakarnya juga, wangi banget,” katanya sedikit berpromosi.

Tak ketinggalan Teras Dharmawangsa juga menghidangkan menu-menu sehat yang masih tergolong menu baru seperti Siratake, Phad Thai Goreng Ijo dan beberapa jenis healthy drink yang semuanya nanti akan kami bahas di sini.

Bpk Permana Sigidprawiro, Vice President Venue & Dining Plataran Group

Awalnya di lantai satu ada restoran lain, tapi setelah tak lagi beroperasi, maka dimanfaatkanlah semua lantai menjadi bagian dari Teras Dharmawangsa, dan lantai lima ini sebagai replika dari Plataran Dharmawangsa, restoran lain yang lebih dulu dikelola oleh Plataran Group.

Konsep karakter yang berbeda di tiap ruangan bertujuan agar tidak menimbulkan rasa bosan dan pengunjung mendapatkan suasana yang berbeda-beda, meskipun dengan makanan yang sama.

Sebagai bagian dari perusahaan hospitality besar, bukan berarti tak ada kesulitan dan tantangan dalam mengoperasikan Teras Dharmawangsa.

Pak Permana mengungkapkan bahwa pada awalnya justru tantangan itu sangat terasa, mulai dari kondisi mall yang ketika itu sepi pengunjung sehingga tim harus bekerja ekstra keras agar restoran tetap berjalan.

Belum lagi peraturan dari manajemen gedung mall yang dirasa terlalu membatasi ruang gerak restoran padahal gedung Teras Dharmawangsa ini sudah milik sendiri.

Jadi intinya kesulitan itu berasal dari banyaknya faktor eksternal yang kurang mendukung disamping dari segi internal pun banyak mengalami pergantian karyawan hingga akhirnya saat ini sudah cukup stabil dengan tim yang memang cocok dengan karakter di sini dan juga mendapat respon positif dari pengunjung.

Semua restoran di Plataran diklasifikasikan sesuai dengan konsep, bangunan dan karakter kuat dari masing-masing restoran.

Misalnya Plataran Dharmawangsa yang masuk ke dalam kategori Signature dengan taman dan bangunan joglonya yang khas sehingga posisi marketnya lebih ke arah premium.

Kemudian ada pula kategori Classic contohnya Teras Ubud yang menampilkan suasana khas Bali, dan Teras Dharmawangsa yang merupakan kategori Lifestyle yang merepresentasikan gaya hidup orang Jakarta yang senang jalan-jalan dan makan di mall.

Untuk segmentasi Teras Dharmawangsa sendiri cukup luas, karena terletak di dalam mall, maka siapapun dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang tua dapat menikmati hidangan dan suasana di sini.

Selain di Indonesia, Plataran mulai mengembangkan sayap hingga ke Jepang, yaitu dengan membuka restoran Plataran Tokyo pada Juli 2018 dengan menghadirkan menu comfort food seperti nasi goreng, mie goreng dll, yang kurang lebih sama dengan yang ada di Teras Dharmawangsa dan restoran Plataran lainnya.

Sebagai akhir dari perbincangan kami, Pak Permana blak-blakan mengungkapkan pandangan pribadinya yang cukup menarik mengenai gaya hidup sehat yang saat ini sedang ngetren di masyarakat.

Menurutnya, kalau bicara makanan sehat, semuanya sehat.

“Kenapa sih orang nggak mau makan karbo, minyak dan segala macam.

Kalau itu kembali kepada apa yang sudah digariskan, Tuhan itu menciptakan manusia sebagai makhluk yang super.

Karena kalau saya lihat begini, di Indonesia ini kenapa orang jadi seperti itu karena lifestyle-nya nggak beres, kurang gerak, kurang jalan kaki.

Maka inilah yang dimanfaatkan oleh produsen untuk jualan produk-produk yang sebenarnya hanya membodohi kita,” paparnya.

“Kembali lagi ujung-ujungnya ya kamu makan pada porsinya deh.

Sesuaikan input dengan output.

Kalau kamu kebanyakan makan tapi geraknya nggak ada, jadinya kan nggak sehat.

Kita punya sistem organ tubuh dan pencernaan yang canggih.

Makanan yang masuk ke mulut kita nggak sepenuhnya lumat tapi mohon maaf dikeluarkan sudah hancur, karena apa, ada enzim yang memproses itu semua.

Dari sinilah muncul teori food combining, yang sebetulnya itu cuma teori aja.

Padahal Tuhan menciptakan sangat sempurna.

Udah nggak usah mikir, cuma satu yang Tuhan minta, nggak boleh berlebihan.

Jadi nggak usah terlalu ekstrem, nggak mau pakai minyak misalnya.

Minyak itu perlu kok dibutuhkan oleh badan, asal nggak berlebihan.

Nggak perlu kok keluar uang mahal-mahal untuk beli makanan “sehat” ini itu atau fitness gila-gilaan.

Intinya harus banyak gerak dan tahu diri soal makan, biar akhirnya nggak timbul penyakit ini penyakit itu,” pungkasnya.

Tak lupa Pak Permana membagikan salah satu rutinitas sehatnya yaitu setiap pagi ia meminum bekatul memakai papaya enzyme dan plantago ovata (psyllium) husk yang dicampur dengan air, gunanya untuk membersihkan usus dan perut, karena menurut Pak Permana, penyakit itu asalnya dari usus.

Selama usus kita bagus dan bersih kita tidak mudah terkena penyakit.

Kami sangat beruntung bisa mencoba beberapa menu yang disajikan di Teras Dharmawangsa.

Kali ini kami disuguhi beberapa menu signature yaitu nasi goreng ijo, mie bebek dan tak ketinggalan onde-onde.

Juga rangkaian menu baru healthy food mereka yaitu Siratake, Phad Thai Goreng Ijo, berikut healthy drink-nya yaitu Digestion, Fat Burn, dan Source of Fiber.

Tak sabar mengulik menu-menu tersebut, simak ulasan kami berikut ini.

Nasi Goreng Ijo

Nasi goreng favorit di Teras Dharmawangsa ini dibuat dengan campuran teri medan, telur orak-arik dan daging ayam cincang.

Disebut ijo atau hijau karena menggunakan bumbu cabai hijau sehingga menimbulkan kesan warna hijau pada nasi gorengnya.

Disajikan dengan kerupuk dan telur ceplok yang digoreng kering, atau yang disebut oleh Pak Gunawan sebagai telur berambut.

Nasi goreng ijo ini rasanya memang enak, gurih dan pedasnya pas.

Tak salah jika menjadi salah satu menu best seller.

Siratake

Secara tampilan, ini adalah phad thai alias kwetiau goreng ala Thailand namun dengan bahan utama shirataki noodles sebagai pengganti mie atau kwetiau biasa.

Mie shirataki berwarna bening agak putih ini dikenal sehat karena rendah kalori dan karbohidrat, tinggi serat serta memiliki Indeks Glikemik rendah sehingga dicerna sesuai kebutuhan kalori kita namun cukup mengenyangkan.

Di Indonesia sendiri, shirataki terbuat dari ubi porang atau iles-iles yang mudah ditemukan di pulau Jawa.

Nah, untuk Anda yang sedang diet, shirataki ini cocok Anda konsumsi dan pastinya tidak bikin badan melar.

Kembali ke menu siratake.

Sebenarnya bahan-bahan pembuatnya tidak sama persis dengan phad thai dan tampak lebih sederhana, seperti telur orak-arik, taoge, irisan wortel, daging ayam cincang, dan satu lagi bahan yang tak kalah sehat, jamur shimeji.

Disajikan dengan irisan jeruk nipis, daun bawang, taoge, bubuk cabai merah dan bubuk kacang tanah.

Bagaimana?

Sehat kan?

Rasanya?

Jangan salah, mie goreng sehat ini rasanya enak lho.

Perpaduan yang kaya antara asam, gurih dan manis yang pas.

Wajib dicoba bila Anda berkunjung ke Teras Dharmawangsa dan mencari makanan sehat namun enak.

Phad Thai Goreng Ijo

Tak beda jauh dengan siratake, menu yang satu ini juga terbuat dari shirataki, tapi dengan tampilan yang lebih pucat karena tanpa kecap.

Sama dengan nasi goreng ijo yang menggunakan bumbu cabai hijau untuk menampilkan kesan warna hijau.

Dicampur dengan daging ayam cincang dan telur orak-arik, disajikan dengan kerupuk dan telur ceplok.

Rasanya tak kalah juara dengan siratake, dan pastinya, pedasnya juga pas!

Mie Bebek

Ini juga salah satu menu favorit di Teras Dharmawangsa.

Hong Kong noodle dengan pok cay dan topping potongan daging bebek panggang tanpa kecap yang dilengkapi kuah kaldu ini tampak menggiurkan.

Daging bebeknya empuk, gurih dan tak terasa amis.

Pantas bila banyak yang menggemari menu yang satu ini.

Onde-onde

Onde-onde di Teras Dharmawangsa ini beda dengan onde-onde pada umumnya.

Apa sih istimewanya?

Dari luar memang tampak seperti onde-onde biasa, dengan taburan biji wijen, tak hanya wijen putih tapi juga wijen hitam.

Setelah digigit, rasanya lembut, empuk dan kenyal. Yang lebih unik, isi kacang hijaunya.

Tak seperti kebanyakan onde-onde yang isinya bubuk kacang hijau gelondongan, onde-onde ala Teras Dharmawangsa ini menggunakan isian kacang hijau yang padat namun creamy dan juga lembut, dibuat dengan perpaduan antara liquid dan puree yang halus, dengan warna hijau menarik yang berasal dari green tea.

Ah, biarlah proses pembuatan onde-onde ini menjadi rahasia Teras Dharmawangsa, yang pasti, kami ketagihan dengan onde-onde ini, rasanya makan satu pun tak cukup.

Digestion

Tibalah saatnya mencoba healthy drink pilihan Teras Dharmawangsa, yang sebenarnya ini lebih seperti smoothie.

Yang pertama, Digestion.

Terbuat dari campuran buah semangka, strawberry dan kiwi, minuman ini sangat menyegarkan.

Perpaduan rasa manis dan asam menyatu di mulut.

Untuk Digestion, pemanis yang digunakan berasal dari selai strawberry.

Sesuai namanya, minuman ini bermanfaat untuk melancarkan pencernaan.

Fat Burn

Minuman berwarna hijau ini terbuat dari campuran daun kale, orange juice dan peach.

Karena mengandung sayuran seperti daun kale, bukan berarti rasanya tidak enak atau aneh.

Justru sebaliknya, segar, terasa manis dan asam namun dengan takaran yang pas, tak ada rasa pahit atau getir.

Rasa manisnya berasal dari buah peach dan airnya.

Saya bisa merasakan potongan halus buah peach di mulut, yang menambahkan sensasi unik.

Saya suka sekali dengan minuman ini, bukan karena bermanfaat untuk membakar lemak seperti namanya, Fat Burn (yah, itu juga sih), tapi memang karena rasanya yang sangat menyenangkan di lidah saya.

Kalau Anda penyuka sayuran, hiasan daun kalenya juga bisa dimakan kok.

Tenang saja, rasanya tidak pahit seperti yang mungkin Anda bayangkan.

Source of Fiber

Si ungu ini terbuat dari campuran blueberry, lychee dan daun mint.

Untuk menambah kekentalan, dicampurkan pula satu buah pisang emas.

Minuman tinggi serat ini rasanya lebih manis dari dua minuman sebelumnya.

Ini karena mengandung buah yang memang tinggi kadar gula seperti blueberry dan lychee.

Jika Anda sedang butuh mengonsumsi serat, maka minuman ini bisa menjadi pilihan.

So, mau comfort food, heavy food, peranakan-Asian food, Indonesian food, jajanan pasar, healthy food & drink, semuanya ada di Teras Dharmawangsa.

Bahkan Anda juga bisa sarapan di sini, karena restoran ini buka mulai jam 8 pagi, dan jam 7 pagi di hari libur / weekend.

Tinggal pilih mau makan di ruangan favorit yang mana agar tak bosan, seperti halnya Teras Dharmawangsa yang tak pernah bosan menyajikan hidangan yang sesuai dengan lidah dan perut orang Asia seperti kita.

Teras Dharmawangsa

Darmawangsa Square City Walk Unit 20

Jl. Darmawangsa VI & IX, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

https://www.plataran.com/venues-dining/teras-dharmawangsa

PlataranResorts

platarandining

PlataranResorts

Opening hours

Monday – Friday: 8 am – 10 pm

Saturday, Sunday & Public Holiday: 7 am – 10 pm

+62 21 2751 3687 / +62 21 2751 3688 / +62 813 84187261