Tips Mengatasi Asam Lambung Saat Puasa Agar Tidak Bau Mulut

Tips Mengatasi Asam Lambung Saat Puasa Agar Tidak Bau Mulut

Setiap hari selama bulan Ramadan, umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, menahan haus dan lapar sejak matahari terbit hingga terbenam.

Namun, lapar dan haus bukanlah satu-satunya rintangan selama bulan ini.

Keluhan umum terutama di antara orang-orang Muslim yang berpuasa adalah bau mulut yang secara medis dikenal sebagai halitosis, sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bau tak sedap yang dihembuskan melalui mulut.

Banyak penyebab bau mulut, salah satunya adalah penyakit gangguan pencernaan seperti GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease) atau yang lebih dikenal dengan penyakit asam lambung.

Asam lambung bisa menyebabkan bau mulut saat asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.

Anda mungkin merasakan rasa asam di mulut, atau merasakan kembali makanan yang telah Anda makan. Pada kasus yang demikian bau mulut bisa terjadi.

Bau mulut bisa menyebabkan penurunan rasa percaya diri dan ketidaknyamanan dalam hubungan sosial dan dengan pasangan.

Apalagi jika Anda banyak berhubungan dan bertemu dengan orang lain dalam bidang pekerjaan Anda. Tentu akan sangat mengganggu.

Mengatasi bau mulut yang disebabkan oleh asam lambung tentunya akan lebih baik dengan mengontrol asam lambung itu sendiri.

Berikut tips untuk mencegah asam lambung Anda kambuh saat puasa sehingga terhindar dari bau mulut.

MAKAN SAHUR

Anda dapat mengambil beberapa langkah sederhana untuk mengurangi risiko asam lambung saat berpuasa.

Makan sahur sangat penting untuk bekal energi Anda selama seharian berpuasa.

Namun pada kenyataannya, banyak orang yang melewatkan sahur karena merasa sulit untuk bangun pada dini hari untuk makan.

Ini akan menyebabkan perut Anda kosong dan risiko asam lambung akan meningkat.

Kebiasaan lain di kalangan umat Muslim adalah tidur langsung setelah makan sahur. Hal ini dapat menyebabkan naiknya asam lambung.

Tuntunan Nabi yaitu “Akhirkanlah sahur dan segerakan berbuka” bukan tanpa alasan.

Anda mungkin akan langsung tidur setelah sahur jika anda bangun terlalu cepat atau masih terlalu dini untuk sahur.

Maka dari itu cobalah makan sahur di jam-jam menjelang subuh agar Anda tidak punya kesempatan untuk tidur lagi.

BERBUKA PUASA

Kebiasaan umum lainnya bagi banyak umat Muslim adalah makan berlebih saat berbuka puasa, diikuti dengan merokok.

Kebiasaan buruk ini memang menimbulkan risiko yang memicu gangguan pencernaan dan naiknya asam lambung.

Karena itu, jangan berlebihan saat berbuka puasa. Makan dalam porsi lebih kecil, tapi lebih sering.

Misalnya, mulailah dengan kurma dan makanan ringan sebelum memberikan istirahat bagi perut Anda.

Setelah sholat maghrib, dilanjutkan dengan makanan utama sebelum sholat taraweh.

Hal lain yang baik untuk dipraktekkan adalah berhenti makan tiga sampai empat jam sebelum tidur untuk memberi waktu istirahat yang cukup bagi sistem pencernaan.

MAKANAN DAN MINUMAN

Usahakan mengurangi konsumsi makanan berlemak, gorengan, panas, pedas dan mengandung asam karena cenderung mengiritasi saluran pencernaan.

Minuman berkafein seperti kopi, adalah diuretik alami, merangsang tubuh untuk mengeluarkan air melalui kandung kemih, yang selanjutnya menyebabkan dehidrasi.

Minuman manis juga membuat Anda banyak mengeluarkan air kencing dan membuat Anda haus.

Jadi, alternatif terbaik di sini adalah memvariasikan asupan makanan Anda sepanjang bulan Ramadan untuk mencakup semua nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serat, dll.

Selain itu, banyak minum air putih untuk mengganti cairan yang hilang, yang secara tidak sadar terbuang melalui pernapasan, berkeringat dan kebutuhan ke toilet.

Jumlahnya mungkin bisa sampai 2,5 liter sehari.

PENGOBATAN

Beberapa obat bebas untuk asam lambung dapat dikonsumsi sesuai dengan dosis dan aturan pakai, tapi saran dokter juga diperlukan untuk menyesuaikan dosis dan waktu sesuai dengan kebutuhan Anda.

Bagi Anda yang memakai obat khusus asam lambung dalam jangka panjang, Anda juga harus mendiskusikan dengan dokter Anda tentang perubahan yang diperlukan, misalnya, menyesuaikan dosis untuk mengoptimalkan efek pengobatan.

Jangan jadikan puasa mempengaruhi kepatuhan Anda terhadap pengobatan Anda.

Umumnya, tubuh Anda akan terbiasa berpuasa setelah beberapa hari dan asam di perut Anda akan menjadi lebih lemah karena bakteri berbahaya dan racun lainnya tersingkir dari tubuh Anda.

Jika Anda ingin menyingkirkan bau mulut selama Ramaḍan, sikat gigi minimal dua kali sehari selama 2 menit terutama setelah berbuka puasa dan sebelum Anda pergi tidur.

Bersihkan lidah Anda dan minumlah banyak air. Bilas mulut dan berkumur selama puasa tanpa menelan airnya (bisa dilakukan saat wudhu).

Ini untuk menjaga mulut Anda tetap basah dan merangsang air liur, karena mulut yang kering adalah juga salah satu penyebab bau mulut.